Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Kelautan Perikanan Dipercayakan pada Sakti Wahyu Trenggono

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran umumkan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Merah Putih. Sakti dipercaya kembali menempati kementerian yang sama pada era Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam.

Trenggono akan mengisi jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan selama lima tahun ke depan.

Trenggono menjabat Menteri KKP sejak Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantiknya pada 23 Desember 2020. Dia menggantikan Edhy Prabowo yang dicopot karena terlibat kasus korupsi gratifikasi terkait izin ekspor benih lobster.

Latar belakang Trenggono sebenarnya jauh dari bidang perikanan. Dia yang mendalami pendidikan teknik industri, justru dikenal lama berkecimpung di bidang mesin dan menara Base Transceiver Station (BTS) hingga dikenal sebagai 'Raja Menara'.

Jauh sebelum duduk di pemerintahan, Trenggono dikenal sebagai pengusaha. Trenggono menamatkan pendidikan S1 Teknik Industri ITB pada 1986 dan Magister pada 2006.

Dikutip dari Indonesia.go.id, setelah lulus kuliah, Trenggono bekerja sebagai system analyst di Federal Motor (PT Astra Honda Motor) pada 1986-1988, kemudian menjadi Manajer management information system (MIS) di Federal Motor pada 1988-1992.

Pada 1992-1995, dia menjabat sebagai General Manager MIS and Business Development Federal Motor Astra Group. Selanjutnya pada 1995, Trenggono menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD/Induk Koperasi Unit Desa.

Trenggono mulai merambah ke perusahaan BTS, di mana pada 2000-2009, dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesian Tower. Perusahaan tersebut membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur yang merupakan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, memiliki lebih dari 14 ribu menara. Hal itu membuat dia dijuluki sebagai Raja Menara.

Kemudian, Trenggono menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi pada 2005-2016. Pada 2010-2016, dia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama. Sejak 2004, Wahyu menjabat Anggota Dewan Sekolah MBA School Of Business Management ITB. Selanjutnya, pada 2018, ia menjabat sebagai komisaris di perusahaan tambang emas Grup Saratoga, yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Kiprah Trenggono di ranah politik dimulai saat dia masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN) di era kepemimpinan Hatta Rajasa pada periode 2009-2014. Selanjutnya, pada 2018-2019, dia tercatat sebagai salah satu tokoh dalam tim kampanye pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Treggono menduduki posisi sebagai bendahara tim kampanye nasional tersebut.

Sebelum menjadi Menteri, Trenggono menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) sejak dilantik Jokowi pada Jumat 25 Oktober 2019. Dia mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Setahun kemudian, Trenggono dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ke-8. Dia dilantik Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 di Istana Negara. Di pucuk pimpinan KKP, dia mendorong tiga prioritas. Pertama, meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan tangkap dari Rp600 miliar menuju Rp12 triliun.

Kedua, meningkatkan kesejahteraan nelayan, termasuk melalui asuransi dana pensiun atau jaminan hari tua, di mana selama ini asuransi sebatas meliputi kesehatan dan kecelakaan atau kematian. Kemudian, program ketiga mengembangkan perikanan budidaya dalam negeri sebagai sumber ekonomi.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us