Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri PKP Apresiasi Terobosan BUMN Bangun Hunian TOD

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD) (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara, memberi apresiasi terkait hunian terintegrasi transportasi atau TOD melalui Perumnas.

Hal ini disampaikan Ara saat meninjau Samesta Mahata Margonda, yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).

"Di sini kita mengecek dari Perumnas, bisa dikatakan ini adalah satu proyek yang cukup berhasil. Di sini ada yang buat masyarakat di bawah, sedang, dan atas," ujar Ara.

Hunian berkonsep TOD (Transit Oriented Development) berada di tiga stasiun, yakni stasiun Pondok Cina, Tanjung Barat dan Rawa Buntu. Hunian ini memiliki konsep perencanaan kota yang mengedepankan kepadatan ruang (Mixed-Use), pemanfaatan moda transportasi umum (KRL, busway, angkutan perkotaan ditambah rencana pembangunan LRT dan MRT) serta pusat-pusat kegiatan. 

1. Unit hunian TOD diminati semua segmen masyarakat

Apartemen Samesta Mahata Margonda, Kota Depok, Jawa Barat. (dok. Perumnas)

Ara menyampaikan, hunianTOD paling banyak diminati segmen kalangan kelas menengah hingga kelas menengah bawah. Dalam catatanya, segmen kelas menengah bawah mendominasi pembelian hunian vertikal di Samesta Mahata Margonda.

Sementara unit hunian untuk kelas atas seharga Rp1 miliar masih tersisa 40 persen.

"Jadi di sini penting sekali ketepatan membaca market, ternyata market di sini yang paling diminati yang di bawah, lalu yang tengah, baru yang di atas," kata Ara.

2. Maruarar Sirait minta lift segera diperbaiki

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD) (IDN Times/Triyan)

Meski demikian, ia memberikan dua catatan penting yang ditemukannya saat melakukan tinjauan di hunian yang dikelola Perum Perumnas di Depok tersebut. Hal ini pun dimintanya untuk segera diperbaiki oleh Direktur Utama (Dirut) Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro

“Kalau ada beberapa hal yang menurut saya harus diperbaiki, nomor satu, lift. Saya cek langsung, saya naik sama Pak Erick, enam kali, empat kali itu kita padahal cuma 4-5 orang, tidak bisa jalan. Akhirnya bisa turun. Lift masih harus diperbaiki,” bebernya. 

3. Area komersial di TOD harus dimaksimalkan demi kenyamanan penghuni

Bangunan yang akan dikelola oleh Taipei Metro yang menerapkan Transit Oriented Development (TOD) (IDN Times/Santi Dewi)

Kemudian catatan kedua, Ara juga meminta agar area komersial dimaksimalkan. Hal itu didorong agar kebutuhan penghuni terpenuhi.

“Kedua, menurut saya area komersial ini masih banyak yang kosong. Sehingga, ini kan fasilitas, apalagi musim hujan,” kata dia.

Dengan demikian, ia berharap agar masyarakat yang tinggal di apartemen tersebut dimudahkan dalam segala kebutuhan. Dia meminta agar Perum Perumnas bisa memberikan terobosan.

“Supaya nanti orang yang tinggal di sini, kalau mau makan atau mau apa, beli keperluan, tidak perlu keluar. Jadi saya lihat ini sudah cukup lama, bisa ada terobosan, supaya ini fasilitas Pak. Fasilitas supaya penghuni di sini juga, kalau mau belanja ke Indomaret, ke Alfamart, bisa cepat dan tidak usah putar-putar keluar,” imbuh Ara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us