Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Musk Diramal Jadi Triliuner di 2027, Ini Alasan Crazy Rich Makin Kaya

Elon Musk
Intinya sih...
  • Elon Musk diprediksi menjadi triliuner pertama di dunia pada 2027 menurut Informa Connect Academy.
  • Kekayaan Musk tumbuh pesat dari 28,5 miliar dolar AS pada awal 2020 menjadi 240 miliar dolar AS pada pertengahan 2024.

Jakarta, IDN Times - Orang terkaya sejagat, Elon Musk diperkirakan akan menjadi triliuner pertama di dunia. Menurut laporan terbaru Informa Connect Academy, bos Tesla itu akan menjadi triliuner pada 2027.

Informa Connect Academy menyebut, Musk menjadi miliarder dunia yang paling dekat menuju angka 13 digit karena kekayaannya yang terus bertambah.

1. Kekayaan Elon Musk

Elon Musk (x.com/elonmusk)

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Musk pada awal 2020 sekitar 28,5 miliar dolar AS. Namun pada akhir tahun yang sama, kekayaannya naik tajam menjadi 167 miliar dolar AS.

Sementara data ternyar Bloomberg Billionaiers Index, kekayaan crazy rich pemilik platform X ini mencapai 240 miliar dolar AS atau setara Rp3.737 triliun. Adapun kontributor terbesar kekayaan Musk berasal dari saham produsen mobil listrik miliknya, yang meroket selama pandemik COVID-19.

Saham Tesla berada di harga 30 dolar AS per saham pada Januari 2020. Namun hanya dalam rentang satu tahun, saham tersebut terbang ke level 300 dolar AS per saham.

2. Alasan crazy rich makin kaya

ilustrasi seorang miliarder (freepik.com/jcomp)

Analis kebijakan ekonomi di American Enterprise Institute James Pethokoukis mengatakan, alasan miliarder seperti Elon Musk atau Jeff Bezos menjadi sangat kaya karena mereka mendirikan dan mengembangkan perusahaan.

"Dan alasan perusahaan itu terus tumbuh dan berkembang adalah karena (perusahaan itu) menghasilkan sesuatu yang berharga yang diinginkan orang," kata dia, dikutip dari CNBC International, Minggu (13/102024).

Menurutnya, orang yang kaya raya biasanya memiliki sebagian besar aset yang diinvestasikan di pasar saham, sementara masyarakat kelas menengah cenderung memiliki lebih banyak kekayaan yang terikat pada real estat.

Data Federal Reserve (the Fed) pertengahan 2024 menunjukkan, 1 persen orang Amerika terkaya memiliki hampir 50 persen dari semua saham perusahaan di AS, sementara 50 persen orang Amerika terbawah memiliki sekitar 1 persen dari semua saham.

Tercatat sekitar 58 persen keluarga memiliki saham pada 2022, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui investasi pasif seperti rekening dana pensiun.

3. Ketimpangan kekayaan

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Hal itu menunjukkan terjadinya ketimpangan kekayaan yang sangat mencolok. Peneliti di Brookings Institution, John Sabelhaus mengungkapkan, ketimpangan kekayaan sangat dipengaruhi oleh harga berbagai jenis aset.

"Salah satu hal yang akan menyebabkan ketimpangan kekayaan meningkat jika diukur dengan konsentrasi kekayaan adalah pasar saham," ujarnya.

Ada juga yang mengaitkan dengan perpajakan yang berkontribusi terhadap ketimpangan kekayaan. Sabelhaus mengatakan, celah dalam sistem pajak menciptakan persaingan yang tidak adil.

"Khususnya selama seperempat abad terakhir, perubahan dalam kebijakan pajak telah mempersulit pengenaan pajak kepada orang kaya. Ada lebih banyak pengecualian, lebih banyak cara untuk menghindari pembayaran pajak," tutur dia.

Banyak warga Amerika yang memperoleh pendapatan mereka terutama dengan menukar waktu dan keterampilan dengan gaji, yang dikenakan pajak berdasarkan berapa banyak penghasilan individu tersebut. Di atas kertas, pendapatan orang-orang yang sangat kaya tidak begitu jelas.

"Jika kita menganggap pendapatan sebagai semacam peningkatan kemampuan seseorang untuk membelanjakan uang dari waktu ke waktu, Anda dan saya memiliki gaji. Dan gaji tersebut mengukur seberapa banyak yang dapat kita belanjakan," ucap Sabelhaus.

"Musk memiliki paket kompensasi yang sangat besar. Namun, paket tersebut hanya sebagian kecilnya yang muncul sebagai pendapatan kena pajak karena sebagian besarnya berupa bonus dan cara lain mendapatkan gaji yang memudahkan untuk menghindari pajak," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us