Intip 10 Negara dengan Ekspor Tekstil Terbesar, Siapa Mendominasi?

- China memimpin ekspor tekstil dunia dengan nilai 301 miliar dolar pada 2024, berkat teknologi canggih dan biaya produksi rendah.
- Bangladesh terkenal dengan industri garmen siap pakai bernilai 40-50 miliar dolar per tahun, dipilih oleh merek besar seperti Walmart dan Zara.
- Vietnam mengantongi ekspor senilai 44 miliar dolar di 2024 dengan keunggulan pengiriman cepat dan banyaknya perjanjian perdagangan bebas.
Industri tekstil termasuk salah satu sektor paling besar di perdagangan internasional. Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari pakaian jadi, kain, sampai bahan baku seperti serat alami dan sintetis. Nilainya mencapai ratusan miliar dolar setiap tahun, mengalir ke pasar Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara.
Persaingan antarnegara makin ketat karena semua berlomba-lomba menawarkan harga kompetitif, kualitas tinggi, bahkan praktik produksi berkelanjutan.
Buat kamu yang penasaran siapa saja pemain terbesarnya, data terbaru menunjukkan ada 10 negara yang berhasil menguasai pasar ekspor tekstil dunia. Mereka bukan hanya unggul dalam volume, tapi juga punya keunggulan unik yang bikin pembeli dari berbagai negara terus kembali. Berikut daftar lengkapnya.
1. China

China memegang posisi nomor satu dengan nilai ekspor tembus 301 miliar dolar pada 2024. Hampir semua jenis tekstil diproduksi di sini, mulai dari serat sintetis, katun, hingga sutra.
Teknologi canggih, kapasitas pabrik raksasa, serta biaya produksi rendah membuat China jadi pemasok utama bagi AS, Uni Eropa, Jepang, dan Asia Tenggara. Dominasi ini juga diperkuat dengan jaringan distribusi global yang sudah sangat matang.
2. Bangladesh

Bangladesh terkenal dengan industri garmen siap pakai bernilai 40-50 miliar dolar per tahun. Produk andalannya seperti kaus, kemeja, dan celana menjadi pilihan merek besar seperti Walmart, Zara, dan H&M.
Tenaga kerja terjangkau dan kapasitas produksi besar membuatnya tetap kompetitif di pasar AS dan Eropa. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap ekspor tekstil ikut membantu keberlanjutan industrinya.
3. Vietnam

Vietnam mengantongi ekspor senilai 44 miliar dolar di 2024 dengan spesialisasi di rajutan, pakaian olahraga, seragam, dan jaket. Keunggulan mereka ada di pengiriman cepat, banyaknya perjanjian perdagangan bebas, dan pabrik ramah lingkungan yang terus bertambah.
Pasar utamanya meliputi AS, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa. Pertumbuhan industrinya konsisten karena investasi asing yang tinggi di sektor tekstil.
4. Turki

Turki menghasilkan ekspor sekitar 35,7 miliar dolar, meliputi denim, handuk, kain rumah tangga, dan pakaian katun premium. Lokasinya yang dekat ke Eropa membuat waktu pengiriman jadi singkat, memberikan keuntungan logistik yang signifikan.
Jerman, Inggris, dan Italia termasuk pembeli terbesar produk tekstil Turki. Selain itu, kualitas kapas Turki yang terkenal juga menjadi daya tarik tersendiri.
5. India

India mencatat nilai ekspor 36,61 miliar dolar di 2024. Produknya beragam, mulai dari katun, sutra, goni, wol, hingga kain sintetis.
Ekspor utama berupa pakaian, benang, dan perlengkapan rumah tangga dikirim ke AS, Inggris, UEA, Bangladesh, dan Jerman. Tradisi panjang, tenaga kerja terampil, dan pasokan katun lokal melimpah membuat India jadi pemain kuat di pasar global.
6. Italia

Italia membukukan 37,1 miliar dolar dari ekspor tekstil pada 2023. Fokusnya ada di kain mewah, pakaian desainer, dan wol berkualitas tinggi.
Desain elegan dan pengerjaan detail membuatnya diminati merek premium di Prancis, Jerman, China, dan AS. Industri tekstil Italia juga dikenal mempertahankan nilai craftsmanship yang khas.
7. Jerman

Jerman mengekspor tekstil senilai 30,7 miliar dolar, mayoritas berupa tekstil teknis untuk konstruksi, kesehatan, dan otomotif. Inovasi riset serta presisi rekayasa membuatnya memimpin pasar tekstil teknis di China, AS, dan Eropa.
Keunggulan ini memberi nilai tambah yang sulit disaingi oleh negara lain. Pasar teknis yang mereka kuasai juga memiliki pertumbuhan permintaan yang stabil.
8. Amerika Serikat

AS mencatat ekspor 22,6 miliar dolar pada 2024, dengan fokus pada kain teknis, denim, dan bahan industri. Produk ini banyak dipakai di sektor pertahanan, medis, dan otomotif.
Pasar utamanya adalah Meksiko, Kanada, dan China, dengan kekuatan di inovasi dan kualitas. Keberhasilan ini juga didorong oleh kolaborasi erat antara produsen dan sektor penelitian.
9. Pakistan

Nilai ekspor Pakistan mencapai 16,6 miliar dolar di 2024, didominasi pakaian, handuk, sprei, dan produk katun. Pasar utamanya adalah AS, Inggris, dan Jerman, yang terbantu oleh produksi katun lokal dan biaya manufaktur terjangkau.
Industri tekstilnya mendapat dukungan dari petani kapas dalam negeri. Keberadaan tenaga kerja terampil juga membantu menjaga kualitas produksi.
10. Spanyol

Spanyol mengekspor tekstil senilai 21 miliar dolar di 2024, termasuk kain rumah tangga, material teknologi, dan pakaian modis. Citra fashion-forward didukung merek ternama seperti Zara dan Mango. Pasar utamanya adalah Prancis, Italia, dan Jerman. Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi desain yang selalu mengikuti tren global.
Dari daftar ini, terlihat jelas bahwa dominasi China masih sulit digeser, meskipun negara seperti Vietnam dan Bangladesh menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Keunggulan tiap negara pun berbeda, ada yang fokus di kain mewah, ada juga yang mengandalkan produksi massal dengan harga bersaing.
Kalau tren berlanjut, peta persaingan ekspor tekstil global bisa saja berubah, apalagi dengan dorongan teknologi ramah lingkungan dan permintaan pasar yang makin selektif. Kamu sendiri, sering beli produk tekstil dari mana nih?