Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ASEAN, Ini Kata Bos OJK

Bendera negara anggota ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Mahendra Siregar mengatakan, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun ini oleh The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bukan satu hal mengejutkan.

Penurunan itu justru dapat dimengerti jika melihat capaian pertumbuhan ekonomi di enam negara ASEAN selama kuartal-II 2023.

"Dari enam negara ekonomi terbesar di ASEAN, tiga menunjukkan bahwa pertumbuhan di kuartal-II 2023 lebih tinggi dari kuartal-I 2023, yaitu Indonesia, Singapura, dan Vietnam. Sedangkan tiga lainnya Filipina, Malaysia, dan Thailand turun," ucap Mahendra dalam Konferensi Pers RDK OJK, Selasa (5/9/2023).

1. Pertumbuhan ekonomi Filipina, Malaysia, dan Thailand menurun

Ilustrasi grafik penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Mahendra menjelaskan pertumbuhan ekonomi Filipina, Malaysia, dan Thailand memang menurun drastis pada kuartal-II dibandingkan kuartal-I 2023.

Pada kuartal-II 2023, pertumbuhan ekonomi Filipina hanya 4,3 persen, padahal pada kuartal sebelumnya berhasil mencapai 6,4 persen.

Malaysia, kata Mahendra, lebih tajam lagi, turunnya hampir separuhnya dari 5,6 persen pada kuartal-I 2023, menjadi 2,9 persen pada kuartal setelahnya.

Sementara, Thailand yang tengah bergejolak situasi politiknya mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dari 1,7 persen pada kuartal-I 2023, menjadi 0,2 persen pada kuartal-II 2023.

"Ini yang membuat perkiraan pertumbuhan ekonomi di ASEAN jadi lebih rendah untuk keseluruhan 2023," kata Mahendra.

2. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Mahendra juga memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi di tiga negara ASEAN lainnya, yakni Indonesia, Singapura, dan Vietnam yang mengalami peningkatan.

Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dari 5,04 persen pada kuartal-I 2023 menjadi 5,17 persen pada kuartal-II 2023. Mahendra menyebut, capaian Indonesia cukup signifikan jika dibandingkan Singapura dan Vietnam.

Sementara, Singapura mengalami pertumbuhan dari 0,4 persen pada kuartal-I 2023 menjadi 0,5 persen pada kuartal-II 2023. Namun, capaian tersebut relatif menurun jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Singapura pada 2022 yang mencapai 3,6 persen.

"Vietnam juga begitu. Tumbuh di kuartal-I tahun ini 3,32 persen menjadi 4,14 persen pada kuartal-II, memang naik dari kuartal per kuartal. Jika dibandingkan tahun lalu, Vietnam tumbuhnya 8 persen. Jadi Vietnam yang tahun ini tumbuh 3-4 persen terpangkas setengahnya," ucap Mahendra.

3. OECD pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun ini

Ilustrasi OECD (Dok. ANTARA Foto)

Sebelumnya, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan turun ke 4,2 persen tahun ini. Angka ini lebih rendah dari proyeksi yang dikeluarkan pada Maret sebesar 4,6 persen.

“Pada 2023, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan melemah, mencapai 4,2 persen tahun ini. Namun diperkirakan akan membaik menjadi 4,7 persen pada 2024,” kata Director of OECD Development Centre, Ragnheiður Elín Árnadóttir, dalam Launch of OECD’s Economic Outlook for Southeast Asia, China, and India 2023 Update, yang dikutip Senin (4/9/2023).

Ia menjelaskan, negara-negara berkembang di Asia akan menghadapi tantangan dari sisi penurunan permintaan eksternal yang berkepanjangan, dan pelemahan ekspor di tengah perlambatan negara-negara maju.

Meski dihadapkan berbagai tantangan, namun OECD menilai permintaan regional dan domestik akan didukung kepercayaan konsumen yang tinggi, dan kelas menengah yang terus berkembang.

"Permintaan domestik, terutama konsumsi swasta yang kuat, akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan ini," jelasnya.

Selain itu, diperkirakan permintaan regional juga akan tetap kuat, didukung oleh perluasan tujuan ekspor ke pasar-pasar di dalam kawasan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us