Pabrik Baterai Rp19 Triliun Dibangun di Lahan Tomy Winata

- Pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, diperesmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (29/6/2025).
- Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Karawang dikembangkan oleh PT Panca Terang Abadi, anak usaha dari Artha Graha Network yang dimiliki oleh pengusaha nasional Tomy Winata.
- Proyek strategis nasional tersebut berdiri di atas lahan milik taipan Tomy Winata, tepatnya di kawasan AIH dan total investasinya mencapai 5,9 miliar dolar AS.
Karawang, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Proyek strategis nasional tersebut berdiri di atas lahan milik taipan Tomy Winata, tepatnya di kawasan Artha Industrial Hills (AIH). Berikut ulasan lengkapnya dikutip dari laman resmi perusahaan.
1. AIH merupakan bagian dari Artha Graha Group

Kawasan Artha Industrial Hills alias AIH di Karawang, dikembangkan oleh PT Panca Terang Abadi, anak usaha dari Artha Graha Network yang dimiliki oleh pengusaha nasional Tomy Winata.
Selain AIH yang membentang seluas 390 hektare di Karawang Barat, perusahaan juga mengembangkan dua proyek lainnya, yakni Cimanggis Golf Estate seluas 510 hektare di Cimanggis dan Kiara Artha Park seluas 12,9 hektare di Bandung.
2. Fasilitas di kawasan AIH

Artha Industrial Hills menyediakan fasilitas dasar untuk operasional industri. Pasokan listrik berasal dari PLN dengan layanan tingkat premium, dan pengelola membantu proses penyambungan.
Air bersih disuplai melalui instalasi berkapasitas hingga 17,2 ribu meter kubik per hari, sedangkan pengolahan air limbah memiliki kapasitas maksimal 12 ribu meter kubik per hari.
Fasilitas lain mencakup jaringan internet berbasis fiber optik dari delapan penyedia, pasokan gas dari PT PGN melalui pipa, serta layanan keamanan selama 24 jam.
Tersedia pula unit pemadam kebakaran dan area komersial bagi kebutuhan tenaga kerja. Pengelola menyediakan bantuan administratif terkait perizinan bagi tenant.
3. Ada dua lokasi pembangunan proyek

Proyek yang dikembangkan oleh konsorsium PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan CATL-Brunp-Lygend (CBL), bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS.
Di Halmahera Timur, pengembangan dilakukan melalui perusahaan patungan PT Feni Haltim antara ANTAM dan Hong Kong CBL Limited, yang mencakup kegiatan pertambangan nikel, dua jenis smelter (pirometalurgi dan hidrometalurgi), pabrik bahan katoda, serta fasilitas daur ulang baterai.
"Yang 4,7 miliar dolar AS itu ada di Maluku Utara. Jadi tambang, smelter, prokursor, katoda RKEF itu di Maluku Utara," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam paparannya.
Sementara itu, di Karawang, pembangunan pabrik baterai lithium-ion dilakukan oleh PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB), hasil kerja sama antara IBC dan konsorsium CBL. Investasinya 1,2 miliar dolar AS, setara Rp19,2 triliun (kurs Rp16 ribu per dolar AS).