5 Cara Keluar dari Jebakan FOMO agar Keuangan Lebih Sehat

- Kenali prioritas keuangan untuk menghindari godaan belanja yang tidak perlu
- Terapkan aturan 3x24 jam untuk menunda pembelian dan membuat keputusan lebih rasional
- Batasi paparan media sosial, buat anggaran khusus 'have fun', dan ingat tujuan keuangan jangka panjang
Jakarta, IDN Times - Salah hal yang membuat banyak orang kesulitan mengatur keuangannya adalah tidak mampu keluar dari jebakan Fear of Missing Out alias FOMO. FOMO dapat diartikan rasa takut ketinggalan sesuatu yang lagi hits atau viral atau ngetren.
FOMO biasanya muncul ketika melihat teman melakukan aktivitas, punya barang baru, liburan, dan sebagainya, baik secara langsung atau melalui media sosial.
Pola pikir FOMO nyatanya juga berlaku dalam hal mengalokasikan uang. Orang yang FOMO bisa sangat mudah membeli barang hanya karena tidak mau ketinggalan tren, meski barang itu gak dibutuhkan serta tanpa memikirkan kondisi finansial.
Oleh karena itu, FOMO harus dihindari dan jika sudah terlanjut berada di dalamnya maka kamu harus keluar dari jebakannya. Berikut ini 5 cara keluar dari jebakan FOMO untuk memperbaiki keuanganmu seperti dikutip dari Ruang Menyala OCBC:
1. Kenali prioritas keuangan

Sebuah hal penting untuk benar-benar mengerti apa yang jadi prioritas dalam keuangan. Misalnya, kebutuhan pokok seperti bayar kos, cicilan, belanja bulanan, sampai kewajiban rutin lainnya.
Dengan paham prioritas, setiap ada godaan belanja yang sifatnya gak mendesak, kamu bisa dengan gampang menunda. Pada akhirnya, cash flow lebih tertata dan gaj gampang bocor hanya karena ikut-ikutan tren.
2. Terapkan aturan 3x24 jam

Setiap kali ada barang atau pengalaman yang bikin kamu ingin beli sesuatu, biasakan untuk menunda keputusan selama tiga hari penuh. Waktu jeda ini berguna banget untuk memberikan ruang ke otak biar bisa berpikir lebih jernih.
Rasa ingin yang awalnya meledak-ledak biasanya pelan-pelan reda, bahkan bisa hilang sama sekali. Begitu sudah lewat tiga hari dan ternyata masih merasa perlu, barulah pembelian itu bisa dipertimbangkan.
Namun, pembelian ini harus dengan catatan anggarannya memang ada. Menunda memang sederhana, tapi sangat efektif untuk bikin keputusan lebih rasional.
3. Batasi paparan media sosial

Banyak orang gampang kena FOMO karena terlalu sering melihat postingan di media sosial, entah itu teman yang baru beli barang, jalan-jalan, atau promo gila-gilaan yang sengaja dipajang biar bikin orang tergoda.
Dengan membatasi waktu scroll atau mute akun-akun yang sering bikin iri, tekanan buat ikutan akan jauh berkurang. Cara ini bukan berarti anti-media sosial, tapi lebih ke mengendalikan pengaruhnya.
4. Buat anggaran khusus 'have fun'

Hidup tanpa hiburan itu hambar, jadi tetap penting punya anggaran buat senang-senang. Bedanya, hiburan ini harus ada porsinya dalam perencanaan keuangan.
Misalnya, kamu bisa tetapkan 5–10 persen dari pendapatan bulanan untuk kebutuhan gaya hidup, seperti nongkrong, belanja keinginan, atau nonton konser. Dengan cara ini, kesenangan tetap bisa dirasakan tanpa rasa bersalah.
5. Ingat tujuan keuangan jangka panjang

Setiap orang pasti punya tujuan besar yang ingin dicapai, seperti beli rumah, bangun usaha, atau menyiapkan dana pendidikan. Dengan terus ingat ini, godaan untuk FOMO jadi lebih mudah dilawan.
Adapun caranya setiap kali ada keinginan mendadak, bayangkan dampaknya ke tujuan besar itu. Semakin jelas tujuan, semakin kuat juga alasan buat gak gampang goyah.
Menghindari kebiasaan FOMO dan memulai gaya hidup yang lebih terukur secara finansial merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan kesehatan finansial sedini mungkin.