Mentan Ciduk 250 Ton Beras Impor Ilegal di Sabang

- Pemerintah menyegel gudang berisi 250 ton beras ilegal dari Thailand yang masuk melalui Sabang, Aceh.
- Penyegelan dilakukan untuk memastikan beras tidak keluar ke pasaran.
- Proses penelusuran pelaku impor beras ilegal sudah dimulai.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyegel gudang berisi 250 ton beras ilegal dari Thailand yang masuk melalui Sabang, Aceh.
Gudang itu milik PT Multazam Sabang Group, perusahaan yang dilaporkan melakukan impor tanpa izin pemerintah pusat.
1. Demi memastikan beras impor ilegal tidak masuk ke pasar

Adapun laporan penemuan itu Amran terima sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah dilakukan penelusuran, dia segera berkoordinasi dengan Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk menghentikan aktivitas di lokasi. Pemerintah kemudian memerintahkan penyegelan dan memastikan beras tidak keluar.
“Sekitar jam 2 kami terima laporan bahwasannya ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel. Ini berasnya, kami perintahkan tidak boleh keluar,” kata Amran dikutip Senin, (24/11/2025).
2. Pelaku ditelusuri

Amran mengatakan, penyegelan itu disertai instruksi untuk menelusuri pihak yang terlibat dalam pemasukan beras ilegal. “Bahwa itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” tutur Amran.
Menurutnya, hari ini ada merupakan indikasi adanya perencanaan impor yang dilakukan tanpa dasar persetujuan pemerintah.
“Rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” kata Amran.
3. Pemerintah tak buka keran impor beras

Amran menekankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto tidak membuka keran impor karena stok nasional mencukupi, pernah menyentuh angka 4,2 juta ton dan saat ini sekitar 3,8 juta ton.
“Perintah Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor karena stok kita banyak,” ujar dia.
Selain penyegelan di Sabang, Amran juga menerima laporan awal terkait dugaan pemasukan beras di lokasi lain.
“Kami bergerak cepat dan menyegel, tidak mengeluarkan beras yang masuk ke Indonesia, ke Sabang. Bahkan kami dapatkan juga laporan, dugaan di Batam ada yang masuk. Tetapi itu belum bisa dipastikan,” tutur Amran.


















