Pakar: Inovasi Rantai Pasok Jadi Kunci Tingkatkan Nilai Perusahaan

Jakarta, IDN Times – Pakar manajemen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), I Nyoman Pujawan, menyoroti pentingnya rantai pasok (supply chain) dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ekonomi serta meningkatkan nilai suatu perusahaan. Oleh sebab itu, ia mendorong inovasi berkelanjutan sebagai solusi atas permasalahan tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa banyak perusahaan yang tidak berkembang atau bahkan gagal karena tidak mampu mengelola rantai pasok.
“Supply chain memiliki posisi strategis, karena kontribusinya yang signifikan terhadap biaya dan pendapatan perusahaan,” kata I Nyoman.
1. Perusahaan unggulan fokus dengan supply chain

Keterangan di atas disampaikan oleh I Nyoman saat menyelenggarakan Supply Chain Innovation Summit (SCIS) 2024, yang digelar pekan lalu di Jakarta. SCIS merupakan kegiatan yang dirancang sebagai platform bagi pelaku industri untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan seputar rantai pasok dan inovasi.
Kemudian, I Nyoman mengatakan bahwa perusahaan yang berfokus pada rantai pasok akan memiliki keunggulannya tersendiri.
“Berdasarkan survei, perusahaan-perusahaan unggulan lebih fokus pada orientasi supply chain, karena mereka menyadari peran penting profesional rantai pasok dan logistik dalam menciptakan nilai unggul,” kata dia.
2. BUMN juga fokus pada manajemen supply chain

Urgensi rantai pasok sebagai fondasi perusahaan juga diakui oleh PT Pos Indonesia (Persero). Sebagai penyedia jasa ekspedisi pengiriman tertua di Indonesia, yang sudah berdiri sejak 1746 di era kolonial Belanda, PT Pos menyoroti integrasi dan konektivitas dalam rantai pasok, serta efisiensi biaya dan waktu adalah kunci untuk tetap kompetitif di pasar.
“Transformasi dan inovasi harus relevan untuk masa kini dan masa depan,” kata Direktur Operasi & Digital Services PT Pos Indonesia (Persero), Hariadi Zakri.
“Ada dua hal yang perlu kita lakukan. Pertama, fokus pada mengembangkan core business yang ada dan meningkatkan daya saing. Kedua, berpikir untuk menciptakan bisnis baru di masa depan,” tambah dia.
3. SCIS jadi forum untuk tukar pandangan soal supply chain

Adapun kegiatan Final Day SCIS 2024 dihadiri 126 peserta, sekitar 70 persen berasal dari kalangan management hingga c-level dari berbagai fungsi. Seluruh peserta tersebut terbagi berdasarkan level karier, namun didominasi oleh industri manufaktur dan logistik dari perusahaan terkemuka.
Sebelum acara puncak, SCIS 2024 diselenggarakan secara online setiap Sabtu mulai 18 Mei hingga 6 Juli 2024, secara gratis. Lebih dari 30 pembicara datang untuk mempresentasikan proyek inovatif mereka. Kegiatan ini telah menarik perhatian yang besar dari praktisi di Indonesia. Hal ini terlihat dari 1.000 pendaftar yang mengikuti kegiatan ini.
Selain talkshow seputar inovasi, SCIS juga dimeriahkan dengan sesi penganugerahan Indonesian Supply Chain Awards (ISCA) 2024.