Pandemik COVID-19 Bikin Generasi X Nyaman Belanja Online

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah membuat tren belanja online meningkat sejak awal 2020. Dari peningkatan tersebut, ada sebuah fakta menarik tentang mulai banyaknya generasi X yang memutuskan untuk berbelanja online lewat e-commerce atau marketplace.
Fakta tersebut ditemukan dalam riset Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia 2021 yang dikeluarkan oleh Kredivo bekerja sama dengan Katadata Insight Centre.
Adapun, yang dimaksud generasi X adalah orang-orang berusia 36 tahun hingga 45 tahun. Semenjak pandemik COVID-19 atau ketika 2020, jumlah mereka yang berbelanja online melalui e-commerce tercatat mengalami peningkatan.
"Konsumen yang berusia lebih tua semakin nyaman berbelanja online. Di tengah dominasi gen Z dan milenial, generasi X (kelompok usia 36-45) mengalami peningkatan jumlah transaksi berbelanja online dari 13 persen pada 2019 menjadi 19 persen pada 2020," ungkap Expert Panel Katadata Insight Center (KIC), Mulya Amri, Rabu (9/6/2021).
1. Jumlah transaksi generasi X di e-commerce mulai bersaing dengan millennial dan generasi Z

Peningkatan minat generasi X dalam berbelanja online pun berdampak pada jumlah transaksi mereka yang ikut meningkat dalam setahun.
Angkanya pun bersaing dengan millennial dan generasi Z. Mulya mengakui bahwa walaupun secara profil pengguna kebanyakan adalah millennial dan generasi Z, jumlah transaksi dan jumlah produk yang ditransaksikan dalam setahun lebih banyak dilakukan oleh generasi X dan para baby boomer.
Data dari riset menunjukkan bahwa orang-orang dengan usia 18 hingga 25 tahun secara rata-rata melakukan sembilan transaksi dengan 13 jenis produk dalam setahun.
Pun halnya dengan millennial yang hanya melakukan 10 transaksi dengan 16 jenis produk dalam setahun.
"Nah semakin lebih senior, semakin sering jumlah transaksinya dan semakin banyak juga jumlah produknya. Ini artinya apa? Di sini kita lihat kalau ada kesempatan yang besar, target market besar," ujar Mulya.
Mulya menambahkan, kendati dari segi jumlah pengguna lebih sedikit proporsinya, tetapi orang-orang usia 36 tahun ke atas bisa berbelanja online lebih sering dan lebih banyak produknya begitu mereka menguasai teknologi dan menemukan kenyamanan dalam berbelanja online.
Mereka dengan usia 36 tahun ke atas rata-rata melakukan belanja online sebanyak 13 kali dengan 19 produk berbeda dalam setahun.
2. Generasi X dan di atasnya mulai nyaman melakukan belanja online

Di sisi lain, Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira melihat fakta tersebut sebagai imbas dari mulai nyamannya para generasi X dan generasi lebih tua di atasnya dalam berbelanja secara online.
"Ada literasi intra-generasi karena ternyata generasi X bahkan mungkin generasi yang lebih tua dari mereka, baby boomers itu sudah mulai enjoy dengan e-commerce, padahal dulu awal-awal cukup skeptis," jelas Bhima.
Hal itu, kata Bhima, tak terlepas dari pandemik COVID-19 yang membuat mereka lebih banyak ada di rumah dan mempelajari seluk beluk dunia digital, seperti berbelanja melalui e-commerce.
"Ini artinya selama pandemik, ketika banyak berada di rumah khususnya para pekerja yang usianya di atas 40 tahun mereka mencoba untuk mempelajari bagaimana perilaku digital, perilaku belanja secara online, mungkin juga dari anak-anaknya. Jadi ini ada pressing literasi digital antara millennial, generasi Z, dan kemudian generasi yang lebih tua sehingga lebih merata nantinya," terangnya.
3. Tingkat kepercayaan generasi X dalam berbelanja online lebih tinggi daripada millennial dan generasi Z

Seiring dengan mulai meningkatnya literasi generasi X dan di atasnya tentang belanja online, tingkat kepercayaan mereka pun ikut mengalami peningkatan.
Bhima menyatakan, generasi lebih senior dalam hal ini X dan baby boomer memang awalnya hati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja online.
Namun, ketika mereka sudah percaya maka bukan tidak mungkin mereka justru akan menggelontorkan lebih banyak uang dalam berbelanja online.
"Yang menarik, kalau sudah sekali yakin karena purchasing power atau daya belinya memang lebih besar dari millennial, dia akan terus, nagih terus bahkan nanti secara akumulasi akan lebih besar total belanjanya dan total nominalnya," kata Bhima.
Hal itu pun kemudian berimbas kepada perilaku mereka dalam berbelanja online. Mereka bisa menggelontorkan lebih banyak uang untuk produk-produk dengan harga mahal.
"Generasi X ini lebih berani ke barang-barang mahal yang bahkan millennial sedikit berpikir dua kali, tetapi generasi X akan take risk membeli karena saking percayanya terhadap platform e-commerce," ujarnya.