Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasokan Air di Wilayah Kekeringan Diprioritaskan untuk Masyarakat

Foto udara pintu air bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (18/01/2023). Bendungan Kuwil menampung 23 juta meter kubik air tawar yang mengalir dari anak sungai Danau Tondano, serta berfungsi untuk penyediaan air baku, potensi pengembangan energi listrik, serta menjadi destinasi wisata. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Foto udara pintu air bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (18/01/2023). Bendungan Kuwil menampung 23 juta meter kubik air tawar yang mengalir dari anak sungai Danau Tondano, serta berfungsi untuk penyediaan air baku, potensi pengembangan energi listrik, serta menjadi destinasi wisata. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah meminta agar wilayah yang dilanda kekeringan memprioritaskan penggunaan persediaan air yang ada untuk air baku, setelahnya baru untuk irigasi.

"Pilih yang mana? Keputusan ada di lapangan. Prioritaskan untuk kebutuhan masyarakat dulu," kata Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (7/8/2023).

1. Masyarakat punya alternatif makanan jika tanaman kekeringan

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)
Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Kondisi tersebut memang menjadi dilema. Di satu sisi, jika air tidak dipakai untuk irigasi akan menyebabkan tanaman mati. Di sisi lain, jika masyarakat kekurangan air juga dapat mengancam keselamatan mereka.

"Kalau padi tidak panen masih bisa bertahan atau dengan makan telur atau lain-lain. Tetapi kalau masyarakat kita yang tidak ada air, akan membahayakan nyawa mereka-mereka yang ada di lapangan," sebutnya.

2. Air di bendungan harus digunakan dengan hemat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Dok. Kemenko Marves)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Dok. Kemenko Marves)

Direktorat Jenderal SDA meminta pemangku kepentingan di daerah fokus mengantisipasi ancaman kekeringan dan membantu korban yang terkena bencana tersebut.

"Saya minta fokus pengaturan bendungan, cek ke bendungan, tidak boleh boros," ujarnya.

Tapi, penghematan tersebut jangan sampai menyebabkan sungai di bawah bendungan menjadi kekeringan. Sebab, air yang mengalir di sungai dibutuhkan masyarakat setempat mandi dan lain-lain.

"Jadi kapan, berapa meter kubik per detik harus dibuka, ini adalah tugas Bapak-Ibu di lapangan. Daerah mana yang kekeringan, kirim pakai mobil tangki atau datangkan dengan alat bor," sambungnya.

3. Data persediaan air dipantau secara berkala

Google Image
Google Image

Jarot menerangkan, pihaknya monitoring kapasitas air dengan data yang diperbaharui setiap hari. Jadi, persediaan bisa terpantau dan disampaikan kepada gubernur, bupati/walikota, dan kementerian/lembaga terkait lainnya.

"Tetapi saya minta ini nanti dicarikan data prioritas utama untuk masyarakat yang kekeringan. Yang nomor satu adalah masyarakat dulu. Setelah itu baru irigasi. Saya kira ini menjadi hal yang kita harus sama-sama komit kepada warga kita yang paling membutuhkan," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us