Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembangunan Infrastruktur Stimulasi Pertumbuhan Ekonomi Cianjur

Peresmian penyalaan listrik kampung terpencil di Cianjur oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman. (dok. Portal Jabarprov)

Jawa Barat menjadi jantung budaya Sunda, di mana ibu kota provinsi ini berada di Kota Bandung. Mobilitas di provinsi ini dinilai sukses dalam sektor infrastruktur maupun pariwisata. Sementara itu, Bandung bahkan dinobatkan sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional terbaik di Asia versi TasteAtlas Awards 2021.

Selain Bandung, kita akan menjumpai pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kapubaten Cianjur yang juga terletak di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah mencapai 361.434 hektare dengan total 32 kecamatan. Sebagian besar wilayah Cianjur adalah pegunungan dan berupa daratan rendah yang sempit di sebagian pantai selatan.

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggalakkan sejumlah pembangunan infrastruktur yang menstimulasi pertumbuhan ekonomi di Cianjur. Kata lain dari prasarana ini merupakan semua struktur dan fasilitas dasar, baik fisik maupun sosial, yang dibutuhkan untuk operasional kegiatan masyarakat. Adapun pembangunan infrastruktur yang terealisasi di Cianjur adalah sebagai berikut.

1.Pendirian Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur sebagai rumah sakit NU pertama di Jawa Barat

Sambutan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam groundbreaking Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur. (dok. Portal Jabarprov)
Sambutan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam groundbreaking Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur. (dok. Portal Jabarprov)

Sosialisasi Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan bersama warga sekitar, RT-RW, kepala desa, dan tokoh masyarakat terselenggara pada April 2022. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bukan hanya itu, kegiatan ini juga jadi bentuk kerja sama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cianjur dengan Pondok Pesantren Al-Ittihad, Rumah Sakit Edelweiss Bandung, Rumah Zakat, dan Bank Muamalat, yang akan tuntas pada 2023.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit ini pada 27 Oktober 2022. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Raya Bandung ini merupakan bukti adanya kolaborasi antara umara dan ulama. Sebagai rumah sakit NU pertama di Jawa Barat, ia diharapkan dapat memfasilitasi pelayanan kesehatan dan membuka lapangan pekerjaan yang mampu menghidupkan perekonomian.

Dilansir Portal Jabarprov, hal ini dipaparkan langsung oleh Ridwan Kamil dalam sambutan groundbreaking Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur.

"Kami di Jawa Barat atas nama Pemda Provinsi Jabar sangat berbahagia karena berhasil membangun rumah sakit Nahdlatul Ulama pertama. Membangun ekonomi dan kesehatan umat bekerja sama dengan perbankan syariah yang juga cocok dengan ekonomi keumatan di Pesantren Al-Ittihad ini menjadi percontohan," ungkapnya.

2.Fasilitas umum berupa MCK, dapur umum, ruangan serbaguna, hingga bantuan telekomunikasi untuk korban gempa bumi Cianjur

Peletakan batu pertama pembangunan fasilitas umum untuk warga Desa Rancagoong oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (dok. Portal Jabarprov)
Peletakan batu pertama pembangunan fasilitas umum untuk warga Desa Rancagoong oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (dok. Portal Jabarprov)

Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November 2022. Berdasarkan laporan IDN Times, guncangan tersebut membuat 327 orang meninggal dunia dan 703 lainnya luka-luka. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk meringankan korban yang terdampak.

Ridwan Kamil menggagas bahwa ruang publik menjadi salah satu urgensi. Hal ini demi keberlangsungan hidup warga di samping menantikan pembangunan kembali rumah warga yang hancur.

Gubernur Jawa Barat tersebut melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas umum untuk warga Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur pada 7 Desember 2022. Fasilitas yang dibangun berupa MCK, dapur umum, dan ruangan serbaguna.

Lebih lanjut, nominal bantuan dari pemerintah pusat bertambah untuk renovasi rumah warga Cianjur yang rusak akibat gempa. Saat meninjau penyintas gempa Cianjur di SD Negeri Sukamaju, Presiden Joko Widodo menyatakan bantuan renovasi rumah penyintas gempa menjadi:

  • Rp60 juta untuk rumah rusak berat
  • Rp30 juta untuk rumah rusak sedang
  • Rp15 juta untuk rumah rusak ringan

Sebelumnya, bantuan renovasi hanya sebesar Rp50 juta (rusak berat), Rp25 juta (rusak sedang), dan Rp10 juta (rusak ringan).

Di samping infrastruktur sosial berupa kebutuhan dasar, infrastruktur telekomunikasi turut memfasilitasi warga terdampak gempa. Bantuan berasal dari Telkomsel, Lintas Arta, dan I-commet yang diserahkan secara simbolis kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cianjur.

Bantuan layanan komunikasi dan internet tersebut terdiri dari 8 unit telepon satelit, 2 unit Mangoestar Link, 2 Orbit Star Lite, kuota Orbit 100GB, 11 WMS 100 Mbps, 12 paket Indihome 200 Mbps, dan internet gratis di 27 lokasi untuk satu bulan. Terdapat pula sokongan layanan internet akses fiber optik, layanan internet akses VSAT, dan 2 unit mobil internet.

3.Kampung terpencil di Cianjur menikmati listrik PLN hasil realisasi dari Program Jabar Caang

Peresmian penyalaan listrik kampung terpencil di Cianjur oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman. (dok. Portal Jabarprov)

Untuk menyukseskan #JabarJuara, provinsi ini memiliki Program Jabar Caang. Ini merupakan program pemberian akses listrik untuk masyarakat miskin dan tidak mampu di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Jawa Barat. Program Jabar Caang intens dilaksanakan sejak tahun 2018.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama CSR Jabar Caang Tahap I Tahun 2022 dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat di Kantor Cabang Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta. Upaya yang dilakukan untuk melistriki wilayah Cianjur tidaklah mudah karena jaringan yang dipasang harus melewati hutan dan sungai.

Misalnya, Desa Mekarsari yang terletak 160 km dari pusat kota Cianjur. Petugas harus menyeberangi sungai dan melalui jalanan berbatu yang berada di pinggiran tebing.

Namun berkat peluh yang dikerahkan, wilayah tersebut akhirnya teraliri listrik setelah hampir 77 tahun. Total terdapat 4 kampung yang terlistriki, yaitu Cihalimun dan Cipetir yang merupakan bagian dari Desa Mekarsari, serta Cipaet dan Cipacet yang merupakan bagian dari Desa Gelarpawitan.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, menjelaskan bahwa di Kampung Cihalimun, Desa Mekarsari, jaringan tegangan menengah dibangun sepanjang 9 kilometer sirkuit (kms), 4 gardu distribusi masing-masing berkapasitas 50 kVA, 172 tiang tegangan menengah, dan 165 tiang tegangan rendah dengan persentase TKDN sebesar 63 persen.

Sinergi yang dibutuhkan untuk melistriki Kampung Cihalimun berasal dari berbagai pihak, salah satunya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat. Hal ini lantaran lahan seluas 3,4 hektare yang dilintasi jaringan listrik PLN berada dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Simpang.

4. Perbaikan jalan di Cianjur Selatan berkesinambungan untuk menggerakkan roda perekonomian

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hendak meninjau persiapan dan kondisi jalan di Cianjur. (dok. Portal Jabarprov)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hendak meninjau persiapan dan kondisi jalan di Cianjur. (dok. Portal Jabarprov)

Kerusakan jalan tidak dapat dianggap enteng karena akan berdampak buruk bagi para pengguna jalan. Bukan hanya perihal mengganggu kenyamanan, melainkan juga menyangkut keselamatan, tersendatnya roda perekonomian, dan ancaman bagi keawetan kendaraan. Hal ini pun dikeluhkan oleh warga Cianjur karena tak sedikit jalan yang berlubang.

Pada 2022, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelontorkan anggaran hingga Rp30 miliar untuk perbaikan di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Cianjur. Kang Emil menuturkan bahwa beberapa ruas jalan yang akan diperbaiki, di antaranya jalan yang mengarah ke Cianjur Selatan dan di perbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.

Jalan rusak sepanjang 28 kilometer di daerah tersebut rampung diperbaiki usai pengerjaan selama 2 bulan. Pengerjaannya terbagi dalam 4 ruas jalan, yakni Jalan Raya Cibeber sepanjang 1,32 kilometer, Jalan Cibeber-Sukanagara sepanjang 10,57 kilometer, Jalan Raya Sukanagara sepanjang 2,07 kilometer, dan Jalan Sukanagara-Sindangbarang sepanjang 14,24 kilometer.

Perbaikan jalan kembali dianggarkan pada tahun ini dengan alokasi dana sebesar Rp24 miliar. Kali ini, pemerintah akan fokus menuntaskan jalan 20 kilometer dari Sukanagara hingga Sindangbarang.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, menuturkan bahwa jalan yang diperbaiki termasuk jalan yang rusak maupun jalan yang ambles dan longsor di sejumlah titik di wilayah Cianjur Selatan. Ia pun menambahkan bahwa pihaknya mencatat 71 ruas jalan provinsi yang akan direparasi.

5. Peresmian jembatan gantung di Desa Karyamukti berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat Cianjur

Peresmian jembatan gantung di Desa Karyamukti oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman. (dok. Pemkab Cianjur)
Peresmian jembatan gantung di Desa Karyamukti oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman. (dok. Pemkab Cianjur)

Jembatan gantung menjadi salah satu akses esensial yang dapat menghubungkan antarkampung di daerah pedesaan yang dipisahkan oleh sungai. Masyarakat akan mengalami persoalan sosial, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan tanpa adanya jembatan ini.

Di bidang sosial, misalnya, interaksi masyarakat kurang terjalin sehingga ikatan persaudaraan semakin renggang. Kondisi ekonomi carut-marut mengingat jarak tempuh yang jauh, biaya perjalanan meningkat, dan arus kendaraan menuju tempat pariwisata pun tersendat. Sementara itu, di bidang pendidikan dan kesehatan, para pelajar harus bertaruh nyawa untuk melewati sungai dan masyarakat pelik melakukan pengobatan hingga memiliki penyakit kronis.

Persoalan tersebut berhasil ditangani oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat melalui peresmian infrastruktur jembatan sepanjang 55 meter dan lebar 1,4 meter di Kampung Bojong Koneng pada 2021 oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman. Kontruksi jembatan gantung ini menghubungkan Kampung Bojong Koneng dan Kampung Bima Karya di Desa Karyamukti. Pembangunan ini pun memiliki dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat karena mampu menggali berbagai potensi yang ada di wilayah tersebut.

Implementasi pembangunan infrastruktur di Cianjur menjadi bukti bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya slogan, Jabar Juara hadir untuk menghapus ketimpangan dan membahagiakan para warganya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yeoli Choco
EditorYeoli Choco
Follow Us