Pemerintah Mau Kurangi Ekspor CPO Demi Program Biodiesel

- Menteri ESDM: Program B40 tak kurangi alokasi CPO untuk pangan
- Pemerintah akan kurangi kapasitas ekspor CPO demi mendukung program B40
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan, penerapan program B40 tidak akan mengurangi alokasi minyak sawit mentah (CPO) untuk kebutuhan pangan.
B40 adalah program biodiesel yang mencampurkan 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan 60 persen bahan bakar diesel fosil.
"Jadi, untuk total volume terhadap B40 tidak akan mengurangi sedikit pun untuk alokasi CPO kepada pangan, nggak ada. Dalam negeri tetap kita stabil, no issue," kata Bahlil, dikutip Kamis (28/11/2024).
1. Kapasitas ekspor akan dikurangi untuk jaga pasokan dalam negeri

Bahlil mengungkapkan, pemerintah berencana mengurangi kapasitas ekspor CPO untuk mendukung pelaksanaan program B40. Dia menegaskan, prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga kepentingan domestik tetap diutamakan.
"Kapasitas ekspor kita yang akan kita kurangi untuk alokasinya dipakai sebagian ke B40, tapi dalam negeri, clear. Pasti kita akan mengedepankan kepentingan dalam negeri," ujarnya.
2. Negara lain bisa mencari pemasok lain jika kekurangan CPO

Bahlil mengatakan, jika negara lain mengalami kekurangan pasokan CPO, mereka bisa mencari alternatif dari negara lain. Menurutnya, saat ini hampir semua negara tengah berfokus menjaga stok dan memenuhi kepentingan domestiknya masing-masing.
"Kalau negara lain yang katakanlah negara lain yang mengatakan kurang, ya dia cari dari negara lain juga karena sekarang kan hampir semua negara menjaga stok dan kepentingan domestiknya," tutur dia.
3. Program biodiesel digenjot untuk capai target swasembada energi

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu mengungkapkan konversi dari biodiesel B35 ke B40 akan dimulai pada 1 Januari 2025. Setelah itu, pemerintah akan mempersiapkan penerapan biodiesel B50.
"Karena sekarang kan pak Presiden itu memerintahkan kepada kami salah satu programnya itu kan adalah swasembada energi," sebut Bahlil.
Dia menjelaskan, langkah tersebut ditempuh melalui dua strategi utama, yaitu meningkatkan lifting minyak dan memanfaatkan biodiesel, mengingat ketersediaan minyak sawit mentah yang melimpah di dalam negeri.