Pemerintah Ungkap Alasan Urung Ekspor Listrik ke Singapura

- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menuntut kesepakatan timbal balik dalam rencana ekspor listrik ke Singapura.
- Bahlil sedang bernegosiasi dengan negara penerima untuk memastikan manfaat yang setara bagi Indonesia.
- Bahlil menolak intervensi asing dan menekankan pentingnya kedaulatan negara dalam kesepakatan ekspor listrik.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan pemerintah belum merealisasikan ekspor listrik ke Singapura.
Pada dasarnya Indonesia bersedia membantu negara tetangga, namun harus bersifat timbal balik. Menurutnya, tidak adil jika hanya Indonesia yang memberikan bantuan tanpa menerima manfaat yang setara dari negara lain.
"Yang namanya saling bantu itu adalah kita bantu dia, dia bantu kita. Bukan kita aja terus yang bantu dia. Itu bukan saling bantu. Hanya dia yang senang sendiri. Itu teorinya," katanya dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).
1. Negosiasi ekspor listrik masih berjalan

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menyampaikan saat ini timnya sedang bernegosiasi dengan negara yang ingin mengimpor listrik dari Indonesia.
Dia menekankan pentingnya memastikan apa saja yang akan diberikan negara tersebut kepada Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan. Terlepas dari itu, telah muncul tanda-tanda positif yang mengarah pada tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat.
"Saya akan dalam waktu cepat tidak lama lagi sudah mulai ada tanda-tanda untuk ada kesepakatan, sudah mulai ada," katanya.
2. Bahlil tegaskan kepentingan nasional

Bahlil menyampaikan telah berdiskusi dengan Direktur Utama PLN mengenai pentingnya mencatat setiap bentuk kesepakatan secara resmi, termasuk apa saja yang akan diberikan negara mitra kepada Indonesia.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh bersikap egois, tetapi juga tidak boleh mengorbankan kepentingan nasional. Bahlil menolak jika negara lain hanya ingin mengambil manfaat tanpa memberikan timbal balik yang setara.
Dia menekankan tidak boleh ada pihak asing yang merasa bisa mengintervensi urusan Indonesia. Itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang selalu mengedepankan kedaulatan negara di atas segalanya.
"Presiden Prabowo selalu mengedepankan kedaulatan negara di atas segala-galanya. Nah, itu sama dengan saya itu. Saya kalau sudah bicara negara, apapun gak boleh main-main," tuturnya.
3. Ekspor listrik direncanakan sejak era Jokowi

Indonesia merencanakan ekspor listrik ke Singapura sejak era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Dia mengaku terus mendorong rencana Indonesia mengekspor listrik ke Singapura.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Bogor.
"Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong, termasuk investasi industri hijau pendukung," ujar Jokowi, Senin (29/4/2024).