Pendaki Jatuh di Rinjani, Menpar: Kami Berharap Ini yang Terakhir

- Targetkan zero accident di seluruh destinasi wisata RI. Menteri Pariwisata menegaskan tidak ada lagi kecelakaan di kawasan wisata Indonesia.
- Pengelola harus utamakan aspek keamanan. Seluruh pengelola kawasan wisata diminta menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.
- Pendaki Brasil diduga kuat meninggal dunia. Juliana Marins dilaporkan terjatuh dan diduga meninggal dunia, proses evakuasi masih berlangsung.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, insiden maut di Gunung Rinjani harus menjadi yang terakhir.
Insiden yang dimaksud ialah jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins (26), pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 06.30 WITA.
Dia mengimbau kepada seluruh pengelola destinasi wisata ekstrem untuk terus meningkatkan aspek keselamatan wisatawan.
“Kami telah meminta seluruh instasi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur, serta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrem seperti Gunung Rinjani. Kami berharap ini menjadi yang terakhir,” kata Widi usai kunjungan ke TMII, Jakarta Timur, Selasa (24/6/2025).
1. Targetkan zero accident di seluruh destinasi wisata RI

Lebih lanjut, Widi mengatakan, pihaknya menargetkan tak ada lagi kecelakaan atau zero accident di seluruh kawasan wisata di Indonesia.
“Kami menargetkan zero accident di seluruh destinasi wisata di Indonesia,” ujar Widi.
2. Pengelola harus utamakan aspek keamanan

Dia pun meminta agar seluruh pengelola kawasan wisata menjadikan keselamatan sebagai aspek utama.
“Kami mengajak seluruh pelaku ekosistem pariwisata untuk menjadikan aspek keamanan dan keselamatan sebagai komitmen bersama,” ucap Widi.
3. Pendaki Brasil diduga kuat meninggal dunia

Dilaporkan, Juliana terlihat drone thermal pada kedalaman sekitar 400 meter dari titik awal jatuh.
Berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam posisi tak bergerak, dan diduga kuat meninggal dunia.
Proses evakuasi terhadap korban oleh tim SAR gabungan dan berbagai instansi masih berlangsung hingga saat ini.