Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penghasilan atau gaji (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% mempengaruhi pengeluaran buruh dengan gaji Rp5 juta per bulan.
  • Peningkatan tarif PPN dan inflasi akan membuat pengeluaran bulanan buruh naik sebesar Rp229.500, selama satu tahun.

Jakarta, IDN Times - Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mempengaruhi pengeluaran masyarakat, tidak terkecuali pekerja atau buruh dengan gaji Rp5 juta per bulan.

Kajian Center of Economic and Law Studies (Celios) menyatakan, kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen dapat memberikan dampak signifikan terhadap buruh, terutama terkait dengan kenaikan harga barang dan jasa yang mereka konsumsi.

"PPN dikenakan pada barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen sehingga ketika tarif PPN naik, harga barang dan jasa tersebut juga akan ikut naik. Hal ini akan mempengaruhi daya beli buruh, terutama mereka yang memiliki penghasilan tetap seperti UMP karena mereka harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang-barang yang sama," tulis Celios dalam laporan bertajuk 'PPN 12% Pukulan Telak Bagi Dompet Gen Z dan Masyarakat Menengah ke Bawah,' dikutip Jumat (27/12/2024).

1. Hitungan tambahan pengeluaran bagi pekerja bergaji Rp5 juta per bulan akibat kenaikan PPN

Ilustrasi PPN 12 persen. (IDN Times/Aditya Pratama)

Celios menuliskan, buruh atau pekerja dengan penghasilan sebesar Rp5 juta per bulan yang memiliki pengeluaran bulanan sekitar Rp4,5 juta untuk kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan lainnya akan merasakan dampak dari kenaikan tarif PPN.

Untuk menggambarkan dampak kenaikan PPN, Celios menghitung perubahan pengeluaran bulanan buruh. Dalam simulasi ini, pengeluaran bulanan buruh sebelumnya adalah Rp4,5 juta.

"Dengan kenaikan tarif PPN sebesar 1 persen (dari 11 persen menjadi 12 persen), harga barang dan jasa yang mereka konsumsi akan naik sebesar 1 persen. Kenaikan ini akan menambah pengeluaran mereka sebesar Rp45 ribu, yang dihitung sebagai 1 persen dari Rp4,5 juta. Dengan demikian, setelah kenaikan tarif PPN, pengeluaran bulanan buruh menjadi Rp4,545 juta," sebut Celios.

2. Dampak inflasi terhadap kenaikan pengeluaran buruh bergaji Rp5 juta per bulan

Default Image IDN

Selain kenaikan tarif PPN, dampak inflasi yang disebabkan penyesuaian harga barang dan jasa bisa sebesar 4,1 persen.

Jika buruh menghabiskan Rp4,5 juta untuk kebutuhan dasar setiap bulan, maka dengan inflasi 4,1 persen, pengeluaran mereka akan meningkat sebesar Rp184.500 atau 4,1 persen dari Rp4,5 juta.

"Setelah dampak inflasi, pengeluaran bulanan buruh menjadi Rp4.729.500," kata Celios.

3. Total kenaikan pengeluaran buruh bergaji Rp5 juta per bulan

Warga serbu pasar murah yang digelar pemkab Ngawi di alun-alun setempat. IDN Times/ Riyanto.

Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa buruh akan mengalami peningkatan pengeluaran bulanan sebesar Rp229.500, yang terdiri dari Rp45 ribu akibat kenaikan PPN dan Rp184.500 akibat inflasi. Maka, total dampak kenaikan PPN dan inflasi terhadap pengeluaran buruh dengan gaji Rp5 juta per bulan selama satu tahun mencaai Rp2.754.000.

"Dengan demikian, total peningkatan pengeluaran buruh dalam setahun akibat kenaikan tarif PPN dan inflasi adalah Rp 2,754 juta. Dampak ini akan mengurangi daya beli buruh, yang penghasilannya sebesar UMR, dan mereka mungkin perlu menyesuaikan anggaran bulanan mereka dengan mengurangi konsumsi barang tertentu, termasuk makanan atau terjebak pada pinjaman online. Hal ini dapat menjadi tantangan besar, terutama bagi buruh dengan penghasilan terbatas," tulis Celios dalam analisanya.

Editorial Team