Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penting buat Masuk OECD, Bisakah Kartu Prakerja Lanjut di Era Prabowo?

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Kartu Prakerja diharapkan berlanjut tahun depan meskipun ada pergantian pemerintahan.
  • Pemerintah ingin menjadikan Kartu Prakerja sebagai program yang didorong pembahasannya dalam rencana RI masuk keanggotan OECD.
  • Kementerian Keuangan meminta PMO Prakerja mengusulkan kebutuhan anggaran tahun depan untuk Program Kartu Prakerja.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Sesmenko), Susiwijono Moegiarso berharap Program Kartu Prakerja bisa berlanjut tahun depan meskipun ada pergantian pemerintahan.

Susiwijono juga mengklaim hal yang sama diinginkan oleh Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja.

"Keberlanjutan program ini betul-betul menjadi salah satu program yang sejujurnya kita dengan Pak Menko dan teman-teman semuanya berharap ini akan terus berlanjut terutama di pemerintahan berikutnya," kata Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komite Cipta Kerja dalam acara Rilis Laporan Kinerja Kartu Prakerja 2023 di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

1. Kartu Prakerja jadi program yang didorong dalam rencana keanggotaan RI di OECD

Ilustrasi Kartu Pra Kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Susiwijono juga mengungkapkan keinginan pemerintah menjadikan Kartu Prakerja sebagai program yang didorong pembahasannya dalam rencana RI masuk keanggotan OECD.

"Kita sedang bicara mengenai persiapan untuk aksesi OECD dan saya kira ini (Prakerja) menjadi salah satu program yang kira-kira akan kita dorong pada saat nanti kita bicara mengenai berbagai standar internasional dalam rangka peningkatan kompetensi dan produktivitas para pekerja di Indonesia," tutur Susi.

2. PMO sudah lakukan pembicaraan dengan pemerintah

Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Terkait keinginan Susiwijono tersebut, Direktur Eksekutif Project Management Officer (PMO) Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan pihaknya telah diminta oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan kebutuhan anggaran tahun depan.

"Kami sudah diminta oleh Ditjen Anggaran untuk mengusulkan indikasi kebutuhan anggaran Prakerja tahun 2025 dan kami sudah berkonsultasi dengan bapak Menko Perekonomian tentang berapa jumlah target yang akan dilayani tahun depan dan itu kemudian sudah kami submit kepada Kemenkeu," ujar Denni.

3. Kartu Prakerja masih berjalan tahun ini

Ilustrasi Kartu Pra Kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja, Cahyo Prihadi memastikan jika Program Kartu Prakerja masih berlanjut tahun ini dengan target penerima pelatihan lebih dari 1 juta orang.

"2024 masih lanjut targetnya 1,148 juta, itu target kami. Harapannya kami bisa menjangkau lebih banyak angkatan kerja yang mau dilatih," ujar Cahyo.

Untuk tahun ini, anggaran yang disiapkan demi berlanjutnya Program Kartu Prakerja sebesar Rp5 triliun.

Cahyo pun mengungkapkan rencana pembukaan gelombang 68 pada pekan ini atau tepatnya Jumat (17/5/2024). Oleh karena itu, Cahyo mengimbau kepada angkatan kerja yang berminat mengikuti Program Kartu Prakerja untuk bersiap mendaftarkan akhir pekan ini.

"Jadi pembukaan gelombang itu biasanya kami 2 mingguan. Istilahnya Jumat berkah dan itu ramai orang join gelombang siap-siap hari Jumat. Kemudian Senin kita tutup, kita lakukan seleksi prioritas, dan hari Rabu pengumuman yang lolos," tutur Cahyo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us