Penumpang Feri Diramal Naik 4,3 Persen, 222 Kapal ASDP Siap Berlayar

- Kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan.
- Posko ASDP dibuka mulai 18 Desember 2025.
- ASDP tidak jual tiket secara offline, masyarakat diminta beli tiket online.
Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang angkutan penyeberangan sebesar 4 persen pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Direktur Operasi dan Transformasi ASDP, Rio Lasse menyatakan, jumlah trip diprediksi naik 5,4 persen dibandingkan tahun lalu menjadi sebanyak 20.943 trip. Jumlah penumpang pun diproyeksikan naik 4,3 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 547.348 orang. Ada juga peningkatan jumlah kendaraan sebesar 8,9 persen menjadi 868.622 unit dibandingkan Nataru 2024/2025.
"Jadi overall semuanya mengalami peningkatan untuk di 15 lintasan pantauan nasional," ujar Rio dalam media gathering di Kantor ASDP, Jakarta, Senin (15/12/2025).
1. Jenis kendaraan yang paling banyak alami kenaikan

Rio pun merincikan, kenaikan paling tinggi untuk kendaraan datang dari sepeda motor atau kendaraan roda dua yang diprediksi naik hingga 15,3 persen (258.789 unit).
ASDP juga memproyeksikan bakal ada 229.178 unit truk yang menyeberang menggunakan kapal selama Nataru atau naik 7,4 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, bus juga diprediksi naik 5 persen menjadi sebanyak 34.009 unit.
Adapun kendaraan roda empat mencatatkan jumlah terbanyak, yakni 344.616 unit atau naik 5,9 persen dari periode sebelumnya.
2. Posko ASDP siap dibuka 18 Desember 2025

Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang maupun kendaraan, ASDP segera membuka posko untuk angkutan Nataru 2025/2026. Posko tersebut bakal dibuka ASDP sejak 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Rio juga kemudian menjelaskan terkait puncak pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Prediksi puncak pergerakan libur Natal itu di tanggal 23 dan 24 Desember 2025. Kemudian prediksi puncak pergerakan libur tahun baru itu tanggal 30-31 Desember, dan prediksi puncak pergerakan harus balik itu adalah di tanggal 2 dan 3 Januari 2026," tutur Rio.
3. ASDP tegaskan tidak jual tiket secara offline

Selain itu, guna menghindari kepadatan di area sekitar dan dalam pelabuhan, ASDP memastikan tidak ada lagi transaksi tiket kapal penyeberangan di pelabuhan-pelabuhan.
"Kami ingin menyampaikan bahwa di pelabuhan tidak ada lagi kita menjual tiket secara manual. Jadi saya berharap seluruh masyarakat pengguna jasa ASDP di penyebrangan itu untuk memastikan membeli tiket secara online," ujar Direktur Utama ASDP, Heru Widodo.
Selain itu, Heru pun meminta masyarakat untuk datang sesuai jadwal tiketnya, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlambat. Hal itu agar menghindari terjadinya kepadatan yang membuat jalur menuju dan di sekitar pelabuhan menjadi macet.
"Kami ingin menyampaikan bahwa masyarakat diminta datang ke pelabuhan, ke penyebrangan itu sesuai dengan jadwal tiket yang mereka beli sehingga kita bisa mengurai, kita bisa melayani masyarakat yang ingin menggunakan jasa ASDP ini dengan baik tanpa ada crowded atau kemacetan di pelabuhan," tutur Heru.

















