Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penutupan Stasiun Karet Masih Dikaji

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi. (IDN Times/Vadhia)
Intinya sih...
  • Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi masih mempertimbangkan wacana penutupan Stasiun Karet yang diusulkan oleh PT KAI.
  • Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengusulkan agar Stasiun Karet hanya menjadi pintu masuk penumpang dengan fasilitas penunjang.
  • Belum ada keputusan resmi terkait penutupan Stasiun Karet dan hal tersebut juga tidak dicantumkan dalam Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) 2025.

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, wacana penutupan Stasiun Karet masih dikaji.

Adapun wacana itu merupakan usulan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

“Kan kita lihat dulu, jadi belum putus juga kan,” kata Dudy di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

1. Ada opsi Stasiun Karet hanya jadi pintu masuk penumpang

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal mengatakan, ada opsi nantinya Stasiun Karet hanya menjadi pintu masuk penumpang. Namun, penumpang KRL harus berjalan dari dan ke arah Stasiun BNI City untuk turun-naik KRL.

Jika rencana itu diwujudkan, nantinya akan ada sarana penunjang untuk penumpang agar nyaman berjalan dari Stasiun Karet ke Stasiun BNI City.

“Nanti kita fasilitasi dibuat apa supaya masyarakat tidak terberatkan,” ucap Risal.

2. Belum ada keputusan Stasiun Karet ditutup

Stasiun BNI City. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Risal memastikan, belum ada keputusan untuk penutupan Stasiun Karet. Keputusan soal Stasiun Karet juga tak dicantumkan dalam Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) 2025.

“Definisi tutup itu apa sih? Keretanya kita berhentikan, atau tetap ada layanan, cuma naiknya dari stasiun yang lain. Definisi tutup kita belum clear,” tutur Risal.

3. Alasan KAI usul Stasiun Karet ditutup

Ilustrasi pintu masuk stasiun KRL. (dok. KAI Commuter)

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Rudi As Aturridha mengatakan, jika rencana penutupan Stasiun Karet terlaksana, nantinya penumpang KRL dilayani naik dan turun kereta dari Stasiun BNI City.

Rudi mengatakan, PT KAI membangun selasar yang bisa diakses pejalan kaki dari Stasiun BNI City ke Karet.

“Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja. Kita sudah buat selasarnya sampai ke BNI City,” ucap Rudi, Rabu (1/1/2025) lalu.

Penutupan Stasiun Karet itu dicetuskan melihat jaraknya dengan Stasiun BNI City sangat dekat, sehingga tak lagi efisien. Adapun jarak antara kedua stasiun tersebut kurang lebih hanya 2,9 kilometer (km).

“Karet sebetulnya kita sudah berdekatan, jadi sudah enggak efektif. Untuk KRL, semuanya naik turunnya di sini,” ucap Rudi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto mengatakan, penutupan Stasiun Karet masih dibahas dengan kementerian terkait, yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Resminya, Stasiun Karet akan ditutup jika sudah ditetapkan dalam Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025.

“Waktunya baru kita menunggu penyesuaian Gapeka,” ucap Asdo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us