Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Dari kiri ke kanan) VP Finance Business Partner Timor-Leste Dedy Edward, Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste Okto Dorinus Manik, Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmão, dan CEO Telkomcel Benedictus Ardiyanto Priyo. (dok. Telkom)

Jakarta, IDN Times – Sebagai bagian dari TelinGroup yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Telin Timor Leste (Telkomcel) terus memainkan peran penting dalam mendorong transformasi digital di Timor-Leste. Menandai 12 tahun pelayanan, Telkomcel menegaskan kembali komitmennya terhadap dampak sosial dan pengembangan digital yang inklusif melalui kolaborasi dengan Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmão.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat dan Pemerintah Timor-Leste atas kepercayaan yang telah diberikan selama 12 tahun ini. Kami bangga menjadi mitra strategis dalam pembangunan negara ini, terutama dalam mempercepat transformasi digital yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ujar CEO Telkomcel, Benedictus Ardiyanto Priyo dalam keterangannya, (19/3).

1. Berinvestasi dengan kembangkan talenta lokal

Ilustrasi bekerja dengan teknik time blocking (freepik.com/pressfoto)

Dalam rangka mewujudkan komitmen TelinGroup dalam pengembangan talenta, Telkomcel terus berinvestasi pada sumber daya manusia lokal. Saat ini, 95 persen karyawan Telkomcel adalah warga negara Timor-Leste, dengan 75 persen posisi manajerial dipegang oleh talenta lokal dimana lebih dari setengahnya adalah perempuan.

Untuk mendukung pertumbuhan karir dan kepemimpinan, Telkomcel menyediakan beasiswa dan program pengembangan kepemimpinan bagi karyawan, termasuk kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana dan magister. 

Program ini merupakan bagian dari inisiatif pendidikan TelinGroup yang telah memberikan kesempatan bagi karyawan Telkomcel terbaik untuk menempuh pembelajaran global di universitas terkemuka, seperti Harvard Business School, Stanford Business School, INSEAD Business School, London Business School, Kellogg School of Management, Wharton School, dan MIT Sloan School.

2. Mewujudkan lingkungan kerja inklusif dalam komitmen ESG

Editorial Team

Tonton lebih seru di