Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perkuat Kinerja Pelabuhan Nonpetikemas, Ini Strategi SPMT

Proses Bongkar Muat Beras Bulog di Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Belawan (Dok. IDN Times)
Proses Bongkar Muat Beras Bulog di Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Belawan (Dok. IDN Times)
Intinya sih...
  • SPMT fokus pada transformasi pelabuhan dengan enam prinsip, termasuk SDM dan teknologi.
  • Produktivitas bongkar muat komoditas naik hingga 51%, menurunkan waktu singgah kapal.
  •  
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) yang bergerak di bidang pelayanan operasional terminal nonpetikemas di Indonesia berkomitmen memperkuat kinerja operasional di seluruh terminal yang dikelolanya.

Salah satu upayanya dengan melakukan proses transformasi pelabuhan yang mengacu pada enam prinsip, yakni proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, peralatan, infrastruktur, serta health, safety, security, and environment (HSSE).

“Proses transformasi pelabuhan yang dilakukan sejak akhir tahun 2022 dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan dan memperpendek waktu singgah kapal (port stay),” tutur Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto, Kamis (13/3/2025).

1. Capaian SPMT

Karyawan SPMT (Dok. IDN Times)
Karyawan SPMT (Dok. IDN Times)

Sebagai contoh, produktivitas bongkar muat komoditas curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya naik 51 persen dari sebelumnya 1.499 Ton/Ship/Day (T/S/D) menjadi 2.266 T/S/D. Produktivitas pelabuhan yang meningkat tersebut sejalan dengan menurunnya port stay di Branch Jamrud Nilam Mirah yang saat ini mencapai 50 jam, turun 8 jam dari yang sebelumnya mencapai 58 jam.

Selain itu, standarisasi dan sistemisasi pelabuhan yang merupakan bagian dari proses transformasi yang dilakukan Pelindo Multi terminal juga berdampak pada pertumbuhan arus bongkar muat.

Pada 2024 tercatat arus bongkar muat komoditas general dan bag cargo mencapai 30,25 juta ton/M3, tumbuh 19,55 persen secara year on year (yoy). Arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai, dan lainnya mencapai 59,08 juta ton atau naik 7,15 persen yoy.

Selain itu, arus barang berupa kendaraan naik 21,63 persen dibandingkan capaian tahun 2023, menjadi 1,84 juta unit. Sementara untuk komoditas gas tahun 2024 mencapai 13,97 MMBTU (Metric Million British Thermal Unit) atau naik 5,86 persen yoy.

2. Efektivitas pengelolaan operasional

SPMT memperkuat keamanan di Pelabuhan Parepare dengan menerapkan X-ray dan barrier gate. (Dok. Istimewa)
SPMT memperkuat keamanan di Pelabuhan Parepare dengan menerapkan X-ray dan barrier gate. (Dok. Istimewa)

Pertumbuhan arus barang juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan.

Hal itu didukung dengan transformasi teknologi dengan menerapkan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) sehingga operasi terminal dilakukan dengan berbasis planning and control.

“Pelindo Multi Terminal berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pelabuhan untuk menciptakan rantai logistik yang lebih efisien. Saat ini kami berfokus pada modernisasi fasilitas terminal, penguatan kemitraan, serta penerapan teknologi canggih yang akan menjadi kunci untuk membentuk masa depan perusahaan,” ujar Arif.

3. Sinergi dan kolaborasi

Kawasan terminal logistik di kompleks Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pelindo Subholding Tanjung Emas)
Kawasan terminal logistik di kompleks Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pelindo Subholding Tanjung Emas)

Arif menambahkan, Pelindo Multi Terminal juga membuka luas peluang untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan modernisasi pelabuhan sebagai komitmen untuk meningkatkan daya saing logistik nasional.

"Dengan kemitraan tersebut diharapkan akan mempercepat transformasi pelabuhan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian nasional," kata Arif.

Sebagai informasi, Pelindo Multi Terminal kini mengelola 20 branch/cabang yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, juga Bali dan Nusa Tenggara, serta tiga anak perusahaan, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yang mengelola 11 cabang, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT/IPCC) yang mengelola 6 terminal, dan PT Terminal Curah Utama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us