Mengenal Paper Trade, Cara Belajar Investasi Tanpa Risiko

- Paper trade adalah cara belajar investasi tanpa risiko .
- Keuntungan dan kerugian paper trade.
- Perdagangan kertas vs perdagangan langsung.
Jakarta, IDN Times - Istilah paper trade atau perdagangan kertas sudah dikenal sejak lama, jauh sebelum adanya platform perdagangan daring. Pada masa itu, calon trader mencatat semua transaksi di atas kertas.
Jadi calon trader benar-benar tidak menaruh modal agar bisa mempelajari seluk-beluk investasi. Praktik itu dilakukan dengan cara melacak posisi perdagangan hipotetis, portofolio, serta menghitung keuntungan maupun kerugian.
Seiring perkembangan teknologi, praktik perdagangan kertas kini lebih banyak menggunakan simulator elektronik yang tampak serupa dengan platform perdagangan sungguhan.
1. Cara kerja paper trade

Dilansir Investopedia, perdagangan kertas digunakan di dunia investasi sebagai sarana belajar. Melalui metode tersebut, trader harian hingga investor pemula dapat berlatih jual beli saham tanpa menggunakan uang asli.
Prosesnya mirip dengan simulator perdagangan, sehingga bisa dipakai untuk memahami mekanisme pasar.
Supaya hasilnya maksimal, keputusan investasi dalam paper trade disarankan mengikuti praktik dan tujuan perdagangan nyata, termasuk mempertimbangkan risiko, batasan modal, hingga jangka waktu investasi.
Misalnya, investor jangka panjang yang menghindari risiko tidak tepat jika mencoba gaya perdagangan jangka pendek seperti seorang day trader.
Paper trade juga bisa diterapkan dalam berbagai kondisi pasar. Dalam pasar yang volatil, misalnya, trader bisa mempelajari dampak biaya slippage akibat perbedaan harga saat order dimasukkan dan saat dieksekusi.
Selain itu, berbagai jenis instruksi perdagangan seperti stop-loss, limit order, hingga market order juga bisa dipraktikkan lewat simulasi ini.
2. Keuntungan dan kerugian paper trade

Manfaat utama paper trade adalah menghilangkan risiko kerugian karena tidak menggunakan uang sungguhan. Dengan begitu, trader bisa mencoba berbagai strategi dan teknik sebelum benar-benar masuk ke pasar riil.
Metode tersebut juga membantu mengenali beragam alat perdagangan untuk menyesuaikan dengan kenyamanan dan tujuan masing-masing investor.
Meski begitu, paper trade juga memiliki kelemahan. Karena tidak ada risiko modal, hasil yang diperoleh seringkali berbeda dengan pasar nyata. Hal itu bisa menimbulkan rasa aman palsu dan distorsi dalam perhitungan keuntungan investasi. Selain itu, potensi keuntungan juga tidak ada karena transaksi dilakukan menggunakan uang fiktif.
Strategi dasar seperti membeli saat harga rendah dan menjual ketika harga tinggi memang mudah dipraktikkan dalam simulasi, namun jauh lebih sulit dipertahankan saat berhadapan dengan pasar sungguhan.
3. Perdagangan kertas vs perdagangan langsung

Dalam perdagangan langsung, investor bisa mengambil keputusan sendiri tanpa harus melalui broker. Namun, perbedaan mendasar dengan paper trade terletak pada adanya risiko nyata.
Dengan akun live, trader bisa memperoleh keuntungan sekaligus menanggung kerugian sesuai kondisi pasar. Selain itu, perdagangan nyata menuntut pemahaman lebih mendalam tentang mekanisme pasar agar kerugian bisa diminimalkan. Faktor psikologis juga sangat berpengaruh.
Trader yang mempertaruhkan uang asli cenderung menunjukkan emosi dan perilaku berbeda dibanding ketika mereka hanya berlatih menggunakan akun simulasi.