ZF Akan PHK 7.600 Pekerja karena Suku Cadang Mobil Listrik Sepi Peminat

- Rencana pemecatan 7.600 pekerja untuk penghematan biaya produksi hingga Rp9,7 triliun
- ZF ingin memperkuat posisinya sebagai perusahaan teknologi besar dunia
- ZF sudah mengganti posisi CEO perusahaan dan melakukan restrukturisasi strategi perusahaan
Jakarta, IDN Times - Perusahaan penyuplai suku cadang kendaraan asal Jerman, ZF Friedrichshafen AG, mengatakan akan memangkas 7.600 posisi hingga 2030. Keputusan ini diumumkan pada Rabu (1/10/2025), sebagai rencana restrukturisasi perusahaan di tengah anjloknya permintaan mobil listrik.
Pekan lalu, Bosch sudah menyatakan rencana memecat 13 ribu pekerja di Jerman hingga 2030. Sebelumnya, perusahaan pemasok suku cadang asal Jerman itu sudah memecat sekitar 9 ribu pekerja sepanjang 2025.
1. Berfungsi memangkas biaya produksi hingga Rp9,7 triliun
Rencana ZF untuk memecat ribuan pekerja ini berkaitan dengan penghematan perusahaan. Rencana ini disebut akan mengamankan biaya produksi sebesar 500 juta euro (Rp9,7 triliun) pada 2027.
Dilansir DPA International, pemangkasan ini akan berdampak pada divisi teknologi elektrifikasi sistem penggerak atau dikenal dengan Divisi E. Divisi ini tidak akan dijual, tapi hanya direstrukturisasi dan para pekerja akan dilatih ulang.
Unit ini mengalami masalah besar imbas penurunan permintaan mobil listrik. Selain itu, produksi suku cadang mobil listrik memiliki biaya yang tinggi, tapi selisih harga jual dengan mesin transmisi konvensional sangat rendah.
2. ZF ingin memperkuat posisi sebagai perusahaan teknologi besar dunia
CEO ZF, Mathias Miedreich menyebut bahwa restrukturisasi perusahaan ini untuk memperkuat posisi ZF sebagai salah satu perusahaan teknologi besar di dunia dalam jangka panjang. Namun, tidak memungkiri akan adanya pemecatan.
“Kami khawatir dengan pola untuk mencapai tujuan ini akan berhubungan dengan pemotongan jumlah pekerja kami. Sekarang adalah waktunya untuk bekerja bersama dalam mengakhiri masa-masa sulit ini agar menjadi perusahaan yang lebih baik,” tutur Miedreich.
Pada 2024, perusahaan yang berbasis di Friedrichshafen ini mengumumkan rencana untuk memangkas antara 11 ribu hingga 14 ribu pekerja di Jerman pada akhir 2028. Jumlah ini termasuk 7.600 orang di Divisi E.
3. ZF sudah mengganti posisi CEO perusahaan
Pada September, ZF sudah menggantikan posisi CEO perusahaan kepada Mathias Miedreich dari Holger Klein. Di bawah kepemimpinan baru, ZF mengubah strategi perusahaan untuk menjadi pemasok sistem transmisi kendaraan terbaik.
Perusahaan yang dimiliki oleh Yayasan Zeppelin ini sudah melakukan beberapa akuisisi besar dalam 1 dekade terakhir, termasuk dalam akuisisi perusahaan Amerika Serikat (AS), Wabco Holdings Inc. pada 2020. Langkah ini membuat ZF terjebak dalam utang, dilansir Transport Topic.
Pada April, S&P Global Rating menurunkan nilai kredit ZF menjadi BB. Namun, lembaga penilai kredit itu memprediksi perusahaan Jerman itu akan memiliki masa depan yang stabil dan performanya akan pulih kembali.