Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertamina Kerahkan 96 Tangki Pulihkan Suplai BBM Jember

1001004546.jpg
Pertamina Patra Niaga melakukan upaya alternatif untuk percepatan distribusi BBM ke Jember pasca penutupan Jalur Gumitir. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Dukungan bagi awak mobil tangki
    Pertamina Patra Niaga memberikan tambahan konsumsi kepada 50 AMT yang bertugas mendistribusikan BBM ke Jember.
  • Antrean sudah mulai terurai di SPBU
    Situasi antrean BBM di sejumlah SPBU di Jember pada 30 Juli 2025 mulai menunjukkan perbaikan dibanding minggu pertama penutupan Jalur Gumitir.
  • Distribusi sempat terkendala perubahan jalur
    Penutupan Jalur Gumitir menyebabkan perubahan rute mobil tangki Pertamina, memicu keterlambatan distribusi BBM dan antrean hingga dua kilometer di beberapa SPBU.

Jember, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menambah 96 mobil tangki untuk mempercepat pemulihan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jember dan sekitarnya.

Langkah tersebut dilakukan menyusul gangguan distribusi akibat penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi sejak 24 Juli 2025.

Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat (RID) Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Hari Purnomo memantau langsung pengisian BBM mobil tangki di Instalasi Surabaya Group pada 30 Juli 2025. Selain memastikan kelancaran distribusi, ia juga memberikan semangat kepada para awak mobil tangki (AMT) yang terlibat dalam proses alih suplai ke Jember.

Hari menjelaskan pemulihan distribusi BBM dilakukan melalui tiga langkah utama, yakni penambahan armada mobil tangki, pengoperasian terminal-terminal pendukung di wilayah Jawa Timur, dan implementasi skema Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE).

"Harapannya dengan mekanisme perbantuan yang berantai ini, Surabaya sendiri bisa memberikan alokasi volume yang lebih besar untuk membantu proses recovery (pemulihan) distribusi di wilayah Jember dan sekitarnya," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).

1. Dukungan bagi awak mobil tangki

1001004544.jpg
Pertamina Patra Niaga melakukan upaya alternatif untuk percepatan distribusi BBM ke Jember pasca penutupan Jalur Gumitir. (dok. Pertamina)

Di sela kegiatan pengecekan, jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga turut memberikan tambahan konsumsi (extra fooding) kepada 50 AMT yang bertugas mendistribusikan BBM ke Jember.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, perhatian tidak hanya diberikan pada kendaraan tangki, tetapi juga pada kondisi fisik para AMT sebagai ujung tombak distribusi.

"Dengan pemberian extra fooding ini semoga dapat menjaga kondisi para AMT tetap fit dan tentunya tetap bersemangat dalam rangka upaya percepatan distribusi energi kepada masyarakat," tutup Heppy.

2. Antrean sudah mulai terurai di SPBU

IMG-20250729-WA0112.jpg
Polisi urai kemacetan imbas antrean BBM di Jember. (Dok. Polres Jember)

Situasi antrean BBM di sejumlah SPBU di Jember pada 30 Juli 2025 mulai menunjukkan perbaikan dibanding minggu pertama penutupan Jalur Gumitir. Antrean mobil tercatat sepanjang 15 meter dan sepeda motor sekitar 25 meter. Masyarakat terlihat mengantre secara tertib.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan kebutuhan BBM di SPBU yang terdampak telah terpenuhi.

"Segala skenario di lapangan masif kita lakukan, alhamdulillah terlihat antrean berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal. Ini menjadi hasil nyata atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya," ujar Ahad.

3. Distribusi sempat terkendala perubahan jalur

Warga antre BBM di Jember (IDN Times/M. Imron Fauzi)
Warga antre BBM di Jember (IDN Times/M. Imron Fauzi)

Penutupan Jalur Gumitir menyebabkan perubahan rute mobil tangki Pertamina. Rute distribusi yang biasanya melewati Banyuwangi-Gumitir-Jember kini dialihkan melalui Banyuwangi-Situbondo-Arak-Arak-Bondowoso-Jember. Dampaknya, waktu tempuh mobil tangki yang semula hanya 4 jam meningkat menjadi 11 jam.

Perubahan itu berdampak pada keterlambatan distribusi BBM dan memicu kepanikan di masyarakat. Dalam beberapa hari pertama pasca penutupan, sejumlah SPBU mengalami antrean hingga 2 kilometer (km).

Pertamina merespons kondisi tersebut dengan alih suplai dari wilayah Surabaya, Malang, dan sejumlah terminal BBM lintas region, termasuk dari Semarang, Boyolali, Rewulu, dan Maos. Distribusi dari wilayah-wilayah tersebut dilakukan untuk menggantikan pasokan yang sebelumnya disalurkan melalui Terminal BBM di Banyuwangi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us