Pertamina Terapkan Buka Tutup SPBU Jika Situasi Tak Kondusif

- Buka tutup SPBU dilakukan saat kondisi tertentu
- Pertamina ajak bersama-sama menjaga SPBU
- Massa di sejumlah titik mulai membubarkan diri
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasional stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta tetap berjalan normal.
Namun, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menyatakan mekanisme buka tutup dapat diberlakukan secara situasional apabila kondisi di lapangan dinilai tidak kondusif.
"Kejadian seperti semalam, apabila kondisi dinilai tidak kondusif pada situasi tertentu, maka SPBU ditutup sementara untuk kemanan dan keselamatan," kata Roberth melalui pesan singkat, Sabtu (30/8/2025).
1. Buka-tutup SPBU dilakukan saat kondisi tertentu

Mekanisme tersebut sudah diterapkan sesuai kondisi dan situasi yang berkembang di lapangan. Menurutnya, langkah tersebut diambil saat terjadi unjuk rasa dan melihat eskalasi di sekitar lokasi SPBU.
"Pada saat saat unjuk rasa dan melihat tensi unjuk rasa ya," ujar Roberth.
2. Pertamina ajak bersama-sama menjaga SPBU

Roberth menuturkan, saat terjadi unjuk rasa, ada SPBU yang dijadikan lokasi parkir oleh masyarakat. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat juga ikut bersama-sama menjaga keamanan di area SPBU.
"Di satu sisi, SPBU ada juga yang jadi lokasi parkir masyarakat saat ada aksi. Jadi ya sama-sama menjaga ya," kata Roberth.
3. Massa di sejumlah titik mulai membubarkan diri

Massa di sekitar Mako Brimob Kwitang mulai bubar pada Sabtu (30/8/2025) siang. Jalan dari arah Senen-Tugu Tani kembali dibuka, meski pengendara masih merasakan perih akibat sisa gas air mata di jalan.
Di kawasan Polda Metro Jaya, petugas membersihkan puing demo dan halte Transjakarta yang terbakar. Pembersihan dengan truk pengangkut sempat membuat lalu lintas padat merayap.
Sementara itu, arus kendaraan di sekitar DPR RI juga berangsur normal. Jalan tol Letjend S Parman arah Cawang-Grogol serta Jalan Gatot Subroto menuju Slipi-Semanggi kembali dibuka setelah massa aksi di Senayan bubar.