Pertumbuhan Ekonomi RI di 2024 Diproyeksi Mentok 5 Persen

- Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu hanya mencapai 5 persen (yoy), lebih rendah dari target pemerintah dan realisasi pertumbuhan sebelumnya.
- Konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2024 mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan hanya 4,85 persen yoy, juga terjadi perlambatan uang beredar dan penjualan ritel.
- Penjualan otomotif baik mobil maupun motor juga mengalami perlambatan pada kuartal IV-2024, menurut proyeksi Kepala Ekonom Bank Permata.
Jakarta, IDN Times - Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu menyentuh level 5 persen (yoy).
Proyeksi ini lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2 persen (yoy), dan lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang tumbuh di level 5,04 persen (yoy).
“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan berkisar 5 persen yoy (year on year) dari tahun 2023, yang tercatat 5,05 persen yoy,” ucap Josua Pardede, Rabu (5/2/2025).
1. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV diperkirakan hanya 4,91 persen

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 diperkirakan hanya mencapai 4,91 persen, atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95 persen yoy.
"Perlambatan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 4,85 persen yoy pada kuartal IV-2024, juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya 4,91 persen yoy," jelas Josua.
2. Uang beredar di kuartal IV melambat

Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV tahun lalu, antara lain yaitu perlambatan uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV-2024 yang tercatat 4,35 persen yoy dari kuartal sebelumnya 7,19 persen persen yoy.
Selanjutnya laju penjualan ritel pada kuartal IV-2024 juga cenderung melambat menjadi 1,00 persen yoy dari 4,75 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
3. Penjualan mobil dan motor alami perlambatan

Penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan, dengan penjualan mobil pada kuartal IV-2024 tercatat 3,77 persen yoy dari kuartal sebelumnya 14,82 persen yoy.
“Sama halnya penjualan motor pun juga mengalami perlambatan, dimana pada kuartal IV-2024 tercatat -3,60 persen yoy dari kuartal sebelumnya 11,96 persen yoy,” tegas Josua.