11 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia, Fantastis!

Perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang pertama adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan total volume produksi pada 2022 mencapai 70-75 ton. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan perusahaan batu bara yang masih dalam satu naungan Bakrie Group.

Pada 2023, perusahaan ini menargetkan produksi batu bara mencapai 80-85 juta ton dalam setahun. Perusahaan dengan kode saham BUMI ini rencananya menganggarkan 90 juta dolar As atau sekitar Rp1,4 triliun untuk belanja modal pada 2023.

Perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang kedua adalah PT Adaro Energy. Perusahaan Adaro Energy diperkirakan memproduksi batu bara mencapai 62,88 juta ton pada 2022. Jumlahnya meningkat 19% dibanding 2021 yang hanya sekitar 52,7 juta ton.

Perusahaan batu bara yang sudah beroperasi secara komersial sejak Juli 2005 ini memiliki anak perusahaan, yaitu PT Adaro Indonesia yang diklaim memiliki potensi cadangan batu bara sekitar 892,8 juta ton.

Selain itu, berdasarkan laporan 2021 PT Adaro Indonesia memperoleh pendapatan mencapai 3,9 miliar dolar AS atau setara Rp62,6 triliun. Dari angka tersebut, Adaro mendapatkan laba bersih mencapai 1,02 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,1 triliun.

Posisi berikutnya dalam daftar perusahaan batu bara terbesar di Indonesia adalah PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang mengeksplorasi salah satu pertambangan open-pit terbesar di dunia. PT KPC mengelola dua area tambang di Kalimantan Timur, yaitu Sanggata dan Bengalon.

Keduanya memiliki luas konsesi 84.938 hektare. Bahkan, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi mencapai 70 juta ton per tahun. Namun pada 2020, PT KPC hanya memproduksi 59,7 juta ton. Sedangkan pada 2023, PT KPC menargetkan produksi batu bara sekitar 53 juta ton.

Menariknya, PT KPC diperhitungkan masih memiliki cadangan batu bara mencapai 1,073 miliar ton. Angka yang fantastis, bukan?

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merupakan perusahaan batu bara milik salah satu orang terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong. Perusahaan ini berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Pada 2023, PT Bayan Resources Tbk memproduksi sekitar 38,9 juta ton batu bara.

Perusahaan batu bara terbesar di Indonesia pada urutan kelima ditempati PT Kideco Jaya Agung yang pada 2021 saja, memproduksi 35,7 juta ton batu bara di Kalimantan. PT Kideco Jaya Agung merupakan anak perusahaan PT Indika Energy Tbk, yang berdiri sejak 1982.

PT Kideco berlokasi di wilayah penambangan batu bara terbuka di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur seluas 50.921 hektare. Perusahaan ini merupakan pemasok batu bara untuk lebih dari 60 pelanggan di 13 negara, seperti Cina, Hong Kong, Jepang, dan India.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang berada di bawah naungan Grup Sinarmas dengan pemiliknya, Eka Tjipta Widjaja. PT DSSA mampu memproduksi batu bara mencapai 33,9 juta ton pada 2022.

Dari produksi tersebut, perusahaan ini menghasilkan pendapatan hingga 2,46 miliar dolar AS atau sekitar Rp37,5 triliun.

PT Golden Energy Tbk (GEMS) adalah perusahaan batu bara di Indonesia yang beroperasi di Kalimantan dan tercatat memproduksi 28 juta ton batu bara hingga September 2022. Jumlah tersebut terdiri dari hasil produksi beberapa anak perusahaannya, yaitu PT Borneo Indobara (BIB) sebanyak 25,4 juta ton, PT Kuansing Inti Makmur (KIM) sebesar 1,4 juta ton, dan PT Barasentosa Lestari (BSL) sebanyak 1,2 juta ton.

Lalu, di daftar perusahaan batu bara terbesar di Indonesia berikutnya adalah PT Berau Coal. PT Berau Coal merupakan anak perusahaan PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) yang memproduksi 23,4 juta ton di 2020.

Dari nama perusahaannya, bisa diketahui kalau perusahaan batu bara ini berlokasi di wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Lebih tepatnya berada di tiga daerah, yaitu Lati, Sambrata, dan Binungan. Luas daerah tersebut jika ditotal mencapai 108 ribu hektare.

Wilayah tambang Lati memiliki kapasitas produksi mencapai 15 juta ton per tahun. Sedangkan tambang Sambrata punya kapasitas produksi mencapai 5,56 juta ton per tahun. Lalu, tambang Binungan yang sudah beroperasi sejak 1995 memiliki kapasitas produksi sekitar 17 juta ton per tahun.

PT Bukit Asam juga termasuk salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia dengan produksi sebesar 6,8 juta ton batu bara pada kuartal pertama 2023. Pada 2023, PT Bukit Asam menargetkan produksi batu bara sebanyak 41 juta ton. Target ini naik 11% dari tahun 2022, yaitu 37,1 juta ton batu bara.

PT Arutmin Indonesia merupakan anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memproduksi batu bara. Perusahaan ini membantu target capaian produksi batu bara BUMI pada 2023 yang mencapai 80 juta ton.

Sedangkan PT Arutmin Indonesia sendiri mampu memproduksi batu bara sebesar 16,2 juta ton pada kuartal ketiga 2022.

Perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang terakhir adalah PT Multi Harapan Utama (MHU). PT MHU beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

PT MHU mencatatkan hasil produksi batu bara sebanyak 9,84 juta ton pada 2022 dengan luas lahan tambang mencapai 39.972 hektare.

Nah, demikian daftar perusahaan batu bara terbesar di Indonesia dengan angka produksi batu bara yang fantastis dan cadangan batu bara yang banyak.

Meski Indonesia diprediksi masih memiliki cadangan batu bara hingga 65 tahun ke depan, mulai saat ini kita harus berhemat dan mencari energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Tujuannya agar kelestarian hidup bisa terjaga sampai cucu-cucu kita nanti.