Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PGE Sulut Tambah Fasilitas Rehabilitasi Monyet Yaki di Gunung Masarang

Konservasi Monyet Yaki PGE Lahendong, Sulawesi Utara (Sulut). (dok. PGE)
Intinya sih...
  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara menyediakan konservasi monyet Yaki di kawasan Gunung Masarang.
  • Monyet Yaki terancam punah karena eksploitasi berlebih oleh manusia dan habitatnya semakin berkurang akibat pembukaan hutan dan alih fungsi lahan.
  • PGE bekerja sama dengan pemerintah dan yayasan untuk mendukung proses rehabilitasi dan keberlanjutan hidup monyet Yaki serta berkomitmen pada prinsip Environment dalam Environment, Social, and Governance (ESG).

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) menyediakan konservasi monyet Yaki di kawasan Gunung Masarang.

Penyediaan konservasi itu dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Tomohon, Balai KSDA Sulawesi Utara, dan Yayasan Masarang melalui Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

Kerja sama itu dituangkan dengan penambahan fasilitas dan wadah edukasi di Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki (PRMY) Gunung Masarang untuk mendukung proses rehabilitasi dan keberlanjutan hidup monyet Yaki di habitat aslinya.

1. Keberlangsungan hidup monyet Yaki terancam

Konservasi Monyet Yaki PGE Lahendong, Sulawesi Utara (Sulut). (dok. PGE)

Monyet Yaki atau Macaca nigra merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi Utara yang mengalami eksploitasi berlebih oleh manusia dalam bentuk perdagangan, perburuan, dan dikonsumsi.

Habitatnya semakin berkurang akibat pembukaan hutan dan alih fungsi lahan untuk pemukiman dan kegiatan ekonomi manusia, yang memperkuat spesies ini semakin terancam.

Menurut klasifikasi International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), monyet Yaki termasuk sebagai satwa dengan status critically endangered atau terancam secara kritis).

2. PGE konservasi 18 monyet Yaki

Penambahan fasilitas dan wadah edukasi di Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki (PRMY) Gunung Masarang, Lahendong, Sulawesi Utara (Sulut). (dok. PGE)

Sebelumnya, PGE dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara pernah bekerja sama menyediakan konservasi terhadap 18 ekor monyet Yaki, yang mana 8 ekor telah dilepas liarkan ke kawasan konservasi Taman Wisata Alam Gunung Ambang pada tahun 2023.

General Manager PGE Area Lahendong, Albertus Novi Purwono, menyampaikan kerja sama penambahan fasilitas rehabilitasi itu adalah kelanjutan dari upaya konservasi monyet Yaki yang telah dilakukan Perusahaan sejak 2020.

“Melindungi spesies monyet Yaki, sebagai bagian penting dari kekayaan alam di Indonesia, merupakan insiatif kami dalam menjaga kelestarian alam dan ekosistem di dalamnya,” kata Albertus dikutip dari keterangan resmi, Senin (29/7/2024).

3. PGE terapkan ESG

Penambahan fasilitas dan wadah edukasi di Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki (PRMY) Gunung Masarang, Lahendong, Sulawesi Utara (Sulut). (dok. PGE)

Corporate Secretary PGE, Kitty Andhora mengatakan perusahaan berkomitmen dalam melestarikan lingkungan, terutama dalam menjalankan prinsip Environment dalam Environment, Social, and Governance (ESG).

“Kami meyakini bahwa pendayagunaan geotermal sebagai energi hijau dengan potensi melimpah di Indonesia akan berkontribusi dalam mengurangi degradasi alam dan gangguan pada ekosistem yang hidup di dalamnya,” tutur Kitty.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us