Jakarta, IDN Times - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Kementerian Investasi/BKPM melakukan pemberdayaan dan pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) kepada pelaku ultra mikro perempuan di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.
Para nasabah Mekaar ini pun kini telah mendapatkan Sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) usai mengikuti kegiatan Pemberian NIB yang diikuti oleh 750 peserta. Pelatihan ini digelar di GOR Tawangalun, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (11/8/2022).
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sampai dengan 8 Agustus 2022, tercatat sebanyak 1.676.153 NIB telah berhasil diterbitkan melalui sistem OSS di seluruh wilayah Indonesia.
Dari angka tersebut, sebanyak 98 persen merupakan NIB pelaku UMK dan 2 persen pelaku usaha menengah dan besar. Khusus untuk Provinsi Jawa Timur, sebanyak 246.623 NIB telah berhasil diterbitkan, atau 14,71 persen dari total NIB yang berhasil diterbitkan. Kabupaten Banyuwangi mencatat penerbitan NIB untuk pelaku UMK Perseorangan terbanyak kedua di Jawa Timur, yakni 14.285 NIB.
Acara dihadiri oleh Menteri Investasi Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Deputi Bidang Pelayanan Modal Achmad Idrus, Kepala Cabang BRI Banyuwangi Sari Wahono, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Abdullah Azwar Anas, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Rr. Nanin Oktavianti, dan Dicky Fajrian selaku Kepala Divisi PKU.
Pada kesempatan itu, Menteri Investasi Republik Indonesia Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa UMKM menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. "Fondasi pertumbuhan ekonomi nasional kita itu UMKM. Dari total unit usaha, 99,3 persen UMKM sebesar 64 juta. Jadi pasti dari total NIB itu adalah UMKM yang mendominasi,,” katanya.
“Semoga dengan adanya sertifikat NIB ini, nasabah PNM akan terjamin legalitas usahanya sehingga bisa mensejahterahkan keluarga,” sambung Dicky Fajrian selaku Kepala Divisi PKU.
PNM melalui program PKU, memberikan pendampingan kepada para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan pentingnya memiliki NIB agar legalitas usahanya terjamin.
Dengan begitu, para pelaku UMKM dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, mendapatkan pelatihan, dan kesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah yang bisa menambah kesejahteraan sehingga nasabah PNM naik kelas.
Sebagai informasi, hingga 9 Agustus 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp134,25 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,39 juta. Saat ini PNM memiliki 3.500 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan. (WEB)