Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1ca2345b-a6a0-4673-b8ee-9758dfd80f69.jpeg
PNM Latih Perempuan Pesisir Olah Hasil Laut Jadi Bernilai Tinggi (dok. PNM)

Intinya sih...

  • PNM melatih perempuan pesisir olah hasil laut menjadi bernilai tinggi.

  • Program Kampung Madani PNM di Desa Sarangmeduro dan Desa Mundu Pesisir.

  • Pelatihan usaha, tanggung jawab sosial, dan dukungan pemerintah untuk ekonomi maritim.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemberdayaan perempuan menjadi kunci penting dalam penguatan ekonomi maritim Indonesia. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkan komitmennya lewat program Kampung Madani PNM di kawasan pesisir, salah satunya di Desa Sarangmeduro, Kabupaten Rembang dan Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon. Program ini dirancang khusus untuk mendukung kelompok ibu-ibu nelayan dan pelaku usaha kecil agar mampu mengelola potensi laut secara produktif, terstruktur, dan berkelanjutan.

Di Desa Sarangmeduro misalnya, PNM membentuk klasterisasi Ikan Asap. Ratusan nasabah PNM Mekaar menerima pelatihan mulai dari proses pengolahan ikan asap secara higienis, packaging modern, hingga literasi keuangan dan sertifikasi halal. Harapannya, produk olahan ikan asap tak hanya menguasai pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar modern dan menjadi penyuplai dapur gizi nasional.

1. PNM mengembangkan klasterisasi Olahan Hasil Laut

ilustrasi nelayan (pexels.com/setengah lima sore)

Sementara itu di Desa Mundu Pesisir, Cirebon, PNM mengembangkan klasterisasi Olahan Hasil Laut. Mayoritas nasabah PNM Mekaar di desa ini merupakan perempuan pesisir yang dilatih diversifikasi produk, strategi pemasaran online dan offline, hingga pemanfaatan limbah hasil laut. Mundu Pesisir ditargetkan mampu menghasilkan produk unggulan skala nasional dan meningkatkan potensi ekowisata pesisir kedepannya.

“Dengan klasterisasi, program pemberdayaan menjadi lebih terarah sesuai potensi lokal. Perempuan pesisir bukan hanya mendukung ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi garda depan dalam memperkuat ketahanan ekonomi maritim Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary.

2. PNM juga menyertakan program tanggung jawab sosial yang dikemas dalam PNM Peduli

Ibu Selly membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di Pulau Saparua, Maluku. (Dok. PNM)

Selain pelatihan usaha, PNM juga menyertakan program tanggung jawab sosial yang dikemas dalam PNM Peduli di kedua desa, mulai dari pembangunan Ruang Pintar PNM untuk belajar secara gratis, penyediaan sarana air bersih, hingga penanaman mangrove. Di Sarangmeduro, masyarakat juga mendapatkan sosialisasi hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, hingga program PNM Mengajar.

“Pemberdayaan yang kami lakukan tidak hanya fokus pada usaha, tapi juga menyentuh aspek sosial dan lingkungan. Karena perempuan pesisir yang sehat, cerdas, dan berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat dan generasi maritim yang tangguh,” tambah Dodot.

3. PNM optimis perempuan pesisir akan menjadi agen perubahan

Suasana para nelayan perempuan pencari kerang di Bagan Deli Belawan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Langkah PNM ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi berbasis maritim. Dengan melibatkan perempuan pesisir sebagai motor penggerak, potensi laut dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Kedua desa binaan ini ditargetkan mampu menghasilkan produk olahan laut bersertifikat halal, memperluas akses pemasaran, dan membangun jejaring ekowisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan strategi berbasis klaster, PNM optimis perempuan pesisir akan menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi keluarga, tetapi juga bagi ketahanan ekonomi maritim Indonesia di masa depan. (WEB)

#PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM

Editorial Team