Prabowo-Gibran Janji Turunkan 2 Juta Pengangguran dalam 5 Tahun

Jakarta, IDN Times - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji menurunkan jumlah pengangguran jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa dalam talkshow Gen-Z Memilih Special bertema "Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
"Kita ingin mengurangi pengganguran Indonesia. Pengangguran di Indonesia kita ingin turunkan 2 juta dalam 5 tahun ke depan," kata Erwin.
1. Upskilling dan reskilling jadi kunci penambahan lapangan kerja

Oleh sebab itu, untuk menambahkan jumlah lapangan kerja, Prabowo-Gibran berkomitmen melakukan upskilling dan reskilling pada sumber daya manusia lokal (SDM).
Reskilling merupakan proses mempelajari kemampuan baru agar bisa bekerja di bidang lain atau melatih orang lain untuk melakukan pekerjaan di bidang yang lain
Sementara upskilling merupakan proses mempelajari kemampuan baru atau mengajarkan seseorang sebuah kemampuan baru.
"Untuk lapangan kerja ini kita harus melakukan reskilling upskilling. Kita ada persoalan mismatch antara kebutuhan lapangan usaha dan penyuplai tenaga kerja yaitu sekolah, SMK Kemudian juga BLK Prakerja belum lagi progam-program pelatihan yang ada di kementerian/lembaga dan pemda," tutur Erwin.
2. Masih banyak tenaga kerja asing mengisi lapangan pekerjaan di Indonesia

Erwin kemudian mengungkapkan ketidakcocokan atau mismatch tersebut tercermin dalam banyak lapangan pekerjaan di Indonesia Timur yang diisi oleh tenaga kerja asing (TKA) dibandingkan tenaga kerja lokal.
Adapun TKA yang dimaksud adalah sarjana-sarjana teknik dari China yang mendapatkan gaji dua kali lipat lebih besar daripada sarjana teknik lokal.
"Keadilannya di mana? Keberpihakannya di mana? Kita ingin quick win, kita ingin transfer knowledge-nya segera. Dalam waktu dua tahun semua tenaga kerja asing yang ada di sana sudah pergi dari Indonesia karena gak ada lagi alasan smelter itu tidak bisa dioperasikan dan dibangun oleh China," beber Erwin.
3. Pentingnya upskilling dan reskilling bagi SDM Indonesia

Selain dari TKA, ancaman lain bagi tenaga kerja lokal adalah robot. Perkembangan teknologi yang begitu masif saat ini telah membuat sejumlah pekerjaan dilakukan robot.
Oleh karena itu, upskilling dan reskilling sumber daya manusia (SDM) Indonesia terutama di sektor teknologi adalah sebuah kewajiban.
"Kita ingin melalukan upskilling supaya jangan sampai robot kemudian menggangu labor kita. Kemudian labor kita gak dapat kerja dan akhirnya semua pabrik yang ada di Indonesia apalagi Tangerang Karawang, pabrik-pabrik modern ini sudah menggunakan AI. Jadi Indonesia harus investasi di SDM sebanyak mungkin, terutama upskillling dan reskilling," ujar Erwin.