TPN Ganjar-Mahfud: Bukan Soal Pengangguran, tapi Lapangan Kerja Minim

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030 hingga 2040. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal kesempatan talenta muda mendapat pekerjaan.
Direktur Narasi dan Konten TPN Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad, mengungkapkan jika permasalahan yang ada bukan soal pengangguran, tetapi pada ketersediaan lapangan kerja yang masih minim.
“Isu lapangan kerja itu isu nomor satu, bagi kami itu masalah nomor satu Indonesia. Itu isu lapangan kerja bukan soal pengangguran, pengangguran kita lumayan rendah lah ya. Cuman kan itu, kita punya bonus demografi, jadi nambah terus,” kata dia dalam diskusi Total Politik, Talenthub dan Bijak Memilih bertajuk "Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja" di Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023).
1. Optimistis perkembangan ekonomi 7 persen

Maka dari itu, dia mengatakan target pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen jika Ganjar dan Mahfud MD terpilih di Pilpres 2024 bukan karena pihaknya terlalu optimistis. Angka tujuh persen itu muncul karena memang sudah seharusnya.
“Jadi mindset-nya harus diubah dulu. Ini urgensi, ini bukan sok angka tujuh, gak. Kalo kurang dari 7 persen rakyat Indonesia nganggur lebih banyak daripada kerja, itu bahaya banget. Jadi itu masalah penting,” katanya.
Jika pengangguran tidak terkendali apalagi di tengah bonus demografi, hal itu akan jadi masalah sosial yang merambat kemanapun.
2. Upaya peningkatan skala kemampuan manusia

Dia menjelaskan, Ganjar dan Mahfud punya cara untuk menjawab persoalan tenaga kerja muda agar bisa terserap ke perusahaan.
Roby menjawab, Ganjar dan Mahfud MD akan mengedepankan upaya peningkatan skill anak muda yang akan masuk dalam usia kerja.
"Yang utama itu adalah upscaling skill, maka itu misi nomor satu dari Ganjar-Mahfud adalah upscaling yaitu tentang manusia. Pertama itu dulu, kita harus upscaling, artinya yang di-upgrade manusianya," ujarnya.
3. SMK disebut bisa sediakan lapangan kerja

Hal itu pun sudah dicontohkan Ganjar Pranowo saat memimpin Jawa Tengah. Menurutnya, terdapat SMK yang tidak hanya memberi pelatihan kerja, tapi juga mampu menyediakan lapangan kerjanya.
"Contoh Mas Ganjar dengan SMK di Jateng itu, yang diresmikan Pak Jokowi, disitu terbukti bahwa mas Ganjar sukses di Jawa Tengah," ujarnya.
Dia mengatakan, keberhasilan Ganjar diakui pemerintah dengan tiga kali mendapat penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal ini tidak lain karena produktivitas SMK tersebut yang siswanya bisa terserap seratus persen.
"Itu seratus persen terserap (ke tempat kerja), jadi bukan hanya pelatihan," kata Roby.