Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo: Istilah Tantiem Akal-akalan Direksi BUMN, Sengaja Pakai Asing

Screenshot 2025-08-15 163519.jpg
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato Nota Keuangan (Tangkapan layar TV Parlemen)

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto menyindir tantiem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat membacakan nota keuangan dan RAPBN 2026.

Prabowo mengaku heran ada komisaris yang rapat sebulan sekali, namun tantiemnya bisa mencapai Rp40 miliar per tahun. Karena itu, ia memerintahkan agar direksi Danantara tidak perlu menerima tantiem kalau korporasinya merugi.

"Saya pun tidak mengerti apa itu Tantiem itu akal-akalan mereka saja dia memilih dia memilih. Istilah asing supaya tidak mengerti apa itu tantiem," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo juga awalnya tidak paham apa yang dimaksud tantiem. Ia menduga penggunaan istilah asing ini supaya rakyat Indonesia tidak paham. Sebagai informasi, tantiem merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi dan dewan komisaris. Pemberian tantiem sebagai bentuk penghargaan atas kinerja mereka, khususnya jika perusahaan berhasil mencatatkan laba.

"Saya pun tidak mengerti apa itu tantiem itu akal-akalan mereka saja dia memilih dia memilih Istilah asing supaya tidak mengerti apa itu tantiem," kata dia.

Selain itu, Kepala Negara juga memerintahkan agar keuntungan BUMN bukan sebuah akal-akalan yang dibuat-buat.

"Kita sudah lama jadi orang Indonesia, kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan segera berhenti," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us