Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PT PP Tunggu Arahan Danantara soal Merger dengan WIKA

Kantor Pusat PT PP (ptpp.co.id)
Intinya sih...
  • PTPP dan WIKA melanjutkan komunikasi terkait rencana merger
  • Rencana penggabungan menjadi ranah kewenangan Danantara sebagai pengelola aset BUMN
  • Proses merger juga dilakukan oleh perusahaan karya lainnya seperti HK, Waskita, Adhi Karya, dan Nindya Karya

Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membeberkan kabar terbaru soal rencana konsolidasi atau merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad menyebut keputusan ada di tangan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Rencana penggabungan dua BUMN karya tersebut kini menjadi ranah kewenangan Danantara sebagai pihak pengelola aset BUMN.

“Kita juga terus menunggu apa yang nantinya akan menjadi final dari keputusan di Danantara terhadap bisnis yang ada di BUMN konstruksi ini,” kata Novel dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantor PTPP, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

1. Penjajakan merger sudah dilakukan

Meski begitu, sebelumnya PTPP sudah melakukan penjajakan terkait wacana merger dengan WIKA.

“Yang saat ini dilakukan penjajakannya, prosesnya itu sudah kita lakukan,” tutur Novel.

2. PTPP terus lanjutkan komunikasi dengan WIKA

Ilustrasi pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). (dok. WIKA)

Di sisi lain, Novel mengatakan pihaknya terus melanjutkan komunikasi dengan WIKA soal merger tersebut.

“Arahan sebelumnya untuk proses dengan WIKA itu tetap kami jalankan, sampai dengan nanti final yang akan ditentukan seperti apa,” kata Novel.

3. BUMN karya tak bisa garap proyek 'sapu jagat' usai dimerger

Selain PTPP dan WIKA, proses merger juga dilakukan terhadap PT Hutama Karya (Persero) atau HK dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga akan dimerger dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Pada 19 Maret 2024 lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan peleburan itu akan diiringi dengan klasifikasi proyek-proyek yang akan digarap ketiga perusahaan karya. Erick mengatakan, nantinya HK dan Waskita hanya fokus menggarap proyek jalan tol, non-tol, institutional building, dan hunian komersial.

Lalu, WIKA dan PT PP tak lagi menggarap jalan tol, tapi hanya fokys pada proyek pelabuhan, bandara, dan juga hunian atau perumahan, serta Engineering Procurement Construction (EPC).

“Lalu juga penggabungan Adhi Karya, Nindya Karya, mereka akan fokus kepada air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lagi. Ini yang kita lakukan sebenarnya konsolidasi sekaligus penyehatan,” ucap Erick dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us