Pupuk Indonesia Mulai Pembangunan Pabrik NPK Nitrat Pertama di RI

- Investasi pabrik NPK Nitrat Pupuk Indonesia mencapai Rp600 miliar
- Pembangunan pabrik ditargetkan selesai dalam 21 bulan
- Pembangunan pabrik baru merupakan aplikasi Perpres 113/2025 untuk perbaikan internal
Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) memulai pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia di kawasan industri Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Hal itu terjadi usai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Managing Director Business II Danantara Asset Management (DAM) Setyanto Hantoro melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking pembangunan pabrik tersebut.
Dalam sambutannya, Rahmad mengatakan, pabrik NPK Nitrat ini jadi satu dari tujuh pabrik yang dibangun Pupuk Indonesia, sebagai komitmen terhadap pemerintah atas hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) 113 Tahun 2025, tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.
Selain itu, Rahmad juga mengungkapkan pabrik NPK Nitrat ini bisa menjadi landasan sejarah baru pembangunan industri pupuk, dan juga pertanian secara keseluruhan serta substitusi impor.
"Pabrik ini menjadi unik karena ini adalah pabrik pertama di Indonesia. Selama ini Indonesia mengimpor NPK Nitrat 450 ribu ton. Hari ini kita bangun 100 ribu ton (per tahun) di Pupuk Kujang. Perlahan kita akan upayakan untuk bisa mendominasi rumah kita sendiri sehingga sebagian besar dari NPK Nitrat yang beredar di Indonesia harapannya akan keluar dari produksi Pupuk Indonesia Group," tutur Rahmad, Selasa (23/12/2025).
1. Nilai investasi pabrik NPK Nitrat Pupuk Indonesia

Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan, nilai investasi atas pembangunan pabrik NPK Nitrat tersebut mencapai hampir Rp600 miliar atau pada kisaran Rp550-an miliar.
Selain itu, pabrik tersebut juga tadinya diproyeksikan untuk meraih revenue atau potensi pendapatan Rp1,5 triliun dengan asumsi harga NPK Nitrat saat ini adalah sekitar Rp15 juta per ton. Namun, Rahmad menjelaskan, jika Pupuk Indonesia tidak ingin hanya mengejar keuntungan, melainkan membantu petani di Indonesia mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau.
"Tapi dengan azas kehatian dan juga komitmen kita kepada pertanian di dalam FS-nya ini kita turunkan harga jual NPK Nitrat. Jadi, mudah-mudahan dengan kehadiran kita tidak hanya kita mengganti dari impor menjadi produksi nasional, tapi juga bisa menurunkan biaya produksi pertanian khususnya hortikultura," ujar Rahmad.
2. Pembangunan pabrik ditargetkan kelar dalam 21 bulan

Adapun pembangunan pabrik tersebut ditargetkan kelar pada pertengahan 2027 atau dalam kurun waktu 21 bulan. Rahmad pun mengingatkan kepada Direksi Pupuk Kujang dan Direksi Rekind selaku penanggung jawab pembangunan pabrik untuk fokus menjaga lini masa tersebut.
"Tolong proyeknya dijaga, dijaga on schedule 21 bulan. Mudah-mudahan ini groundbreaking-nya diiringi dengan hujan gerimis tanda berkah dari Allah SWT mudah-mudahan bisa maju," kata Rahmad.
3. Pembangunan pabrik baru bentuk aplikasi Perpres 113/2025

Rahmad juga memastikan, pembangunan pabrik baru jadi bentuk aplikasi Perpres 113/2025 dalam hal perbaikan secara internal.
Perbaikan secara internal Pupuk Indonesia sesuai dengan beleid tersebut di antaranya mengoperasikan pabrik pada mode paling optimal, melakukan rekonfigurasi proses produksi, mengamankan kontrak bahan baku jangka panjang, serta menjalankan program revamping untuk pabrik-pabrik tua.
"Sebagaimana disampaikan tadi, ini adalah bagian dari revitalisasi pabrik yang dilakukan di Pupuk Indonesia karena kita ketahui ada pabrik kita yang sudah berumur cukup tua," kata Rahmad.
Selain di Pupuk Kujang, pembangunan pabrik baru Pupuk Indonesia juga dilakukan di Pupuk Kalimantan Timur di Fak-Fak dan di Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang.

















