RI Cari Utang Bangun LRT Bali Rp14,2 T, UEA dan Inggris Tertarik

- Studi kelayakan LRT Bali telah selesai, membutuhkan dana pembangunan hingga 876 juta dolar AS atau setara Rp14,2 triliun
- Pemerintah merencanakan pinjaman atau utang guna membiayai proyek LRT Bali tahap 1A dengan sejumlah negara tertarik menjadi investor proyek tersebut
Makassar, IDN Times - Pemerintah merencanakan pinjaman atau utang guna membiayai proyek Light Rail Transit (LRT) Bali tahap 1A. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal mengklaim sejumlah negara tertarik menjadi investor proyek tersebut.
Risal pun menjelaskan, saat ini proses studi kelayakan atau feasibility study (FS) LRT Bali yang dilakukan oleh konsorsium Korea Selatan telah rampung. Adapun dari FS tersebut, proyek LRT Bali membutuhkan dana pembangunan hingga 876 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp14,2 triliun.
Kendati begitu, Risal masih enggan menyebutkan berapa porsi pinjaman dari investor asing guna membiayai proyek LRT Bali ini.
"Mesti lihat buku itu, susah kita ngomong itu kan, kita bahaya soal angka, soalnya nanti salah ucap. Investor bisa karena setelah nge-loan ada KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), ada PPP (Public Private Partnership) yang kelanjutan mungkin PPP dan sudah banyak yang berminat kok, kayaknya itu Uni Emirat Arab berminat, Inggris juga berminat. Cukup banyak negara-negara yang berminat untuk bangun LRT di Bali," tutur Risal saat ditemui di Makassar, Kamis (13/6/2024).
1. Rencana skema pendanaan mesti masuk ke Bappenas dulu

Risal menambahkan, rencana skema pendanaan tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas) untuk dimasukkan ke dalam Blue Book dan Green Book.
Sebagai informasi, Blue Book merupakan tahapan ketika proposal proyek tertentu sudah mendapatkan persetujuan Bappenas. Sementara Green Book adalah tahapan persetujuan pemberian dana untuk sebuah proyek yang akan dibangun.
"Kita sedang menunggu masuknya itu dalam Blue Book untuk proses lebih lanjut terhadap pembiayaan LRT Bali Tahap 1A," kata Risal.
2. Rencana rute LRT Bali tahap 1A

LRT Bali tahap 1A rencananya bakal dibangun dengan panjang lintasan 6,04 kilometer. Rutenya akan membentang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Kawasan Sunset Road.
Adapun pada tahap awal tersebut LRT Bali akan memiliki 5 stasiun, yakni Bandara Ngurah Rai, Kuta, Pura Desa Adat, Central Park, dan Sunset Road. Di sisi lain, depo LRT Bali akan mengambil lokasi di Seminyak.
3. LRT Bali dibangun di bawah tanah

Risal pun menjelaskan, jalur LRT Bali ini rencananya bakal dibangun di bawah tanah dengan depo yang dibangun sejajar permukaan jalan alias at grade.
"Ada yang di bawah tanah, tapi menuju ke deponya dia keluar ke at grade di deponya ya, kalau di dalam tanah juga deponya di atas," ujar dia.