Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Impor Beras 567.220 Ton di Maret 2024, Meroket 921,51 Persen

ilustrasi beras (pixabay.com/allybally4b)
Intinya sih...
  • Impor beras Indonesia mencapai 567.220 ton pada Maret 2024, meningkat 921,51 persen secara tahunan dan 29,29 persen secara bulanan.
  • Mayoritas impor beras Indonesia berasal dari Vietnam (286.260 ton), Thailand (142.650 ton), Myanmar (76.610 ton), Pakistan (61.570 ton), dan India (100 ton).

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pemerintah sudah melakukan impor beras sekitar 567.220 ton pada Maret 2024 atau bertepatan dengan momentum Ramadan. Nilai impor tersebut mencapai mencapai 371,60 juta dolar AS. 

Adapun volume impor beras meningkat tajam sebesar 921,51 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan secara bulanan meningkat sebesar 29,29 persen.

1. Mayoritas impor beras dari Vietnam

Beras impor dari Vietnam dan Thailand penuhi kebutuan di Kalbar. (IDN Times/Teri).

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, mayoritas impor beras Indonesia berasal dari Vietnam sebanyak 286.260 ton, Thailand mencapai 142.650 ton, Myanmar sejumlah 76.610 ton, Pakistan sebesar 61.570 ton, dan India sekitar 100 ton.

“Untuk beras negara asal impor utamanya berasal dari Vietnam, Thailand, dan Myanmar,” ujar Amalia dalam konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (22/4/2024). 

2. Pemerintah impor 1,44 juta ton beras sepanjang kuartal I-2024

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, pada kuartal I tahun ini atau periode Januari hingga Maret, pemerintah sudah melakukan impor beras sebanyak 1,44 juta ton. Impor tersebut paling banyak dari Myanmar sebesar 654.400 ton,

Selain itu, impor dari Thailand sebanyak 358.600 ton, dan dari Pakistan mencapai 224.800 ton.

3. Pemerintah kantongi cadangan beras 1,4 juta ton

Stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan, pemerintah akan impor 2 juta ton beras ditambah dengan 1,6 juta ton sebagai pengamanan tambahan pada tahun ini.

Hal itu dilakukan untuk memastikan pemerintah memiliki cadangan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan stok nasional. Dengan adanya cadangan beras, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan beras karena jumlah cadangan sudah mencukupi, termasuk cadangan beras pemerintah yang saat ini melebihi 1,2 juta ton.

“Saat ini yang on hand saja udah lebih dari 1,2 (juta ton), ditambah dengan cadangan komersial. Totalnya memang harus di-maintain sepanjang waktu, di-maintain sebesar 1,4 juta ton, itu minimal. Jadi, ini yang membuat harga nantinya terkendali,” tutur Karim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us