Anak Orang Terkaya RI Sebut BCA Siap Songsong Digitalisasi

BCA merilis anak usahanya bernama BCA Digital

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Armand Hartono menyatakan bahwa pihaknya relatif siap menghadapi digitalisasi di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini.

"Dalam skala 1-10, saya letakkan kesiapan kami menghadapi digitalisasi dan teknologi ada di angka 8 atau 9," ujar Armand, dalam Indonesia Knowledge Forum (IKF) X 2021, yang diselenggarakan BCA, Kamis pekan lalu.

Digitalisasi di dunia perbankan merupakan sebuah keniscayaan. Banyak bank yang saat ini mulai merambah dunia digital dan BCA pun tak ingin ketinggalan momen tersebut.

Selain itu, permintaan konsumen atau nasabah terkait kemudahan dalam bertransaksi membuat BCA mau tak mau melakukan digitalisasi terhadap layanannya.

Baca Juga: Menginspirasi Masyarakat Lewat Indonesia Knowledge Forum X-2021

1. Kebutuhan konsumen adalah hal utama

Anak Orang Terkaya RI Sebut BCA Siap Songsong DigitalisasiGedung Bank BCA (Website/bca.co.id)

Namun, digitalisasi yang dilakukan BCA tak semata-mata dilakukan untuk kepentingan bisnis semata. Kebutuhan konsumen atau nasabah ditegaskan Armand menjadi yang utama sebelum digitalisasi dilakukan BCA.

Armand menambahkan, teknologi dan digitalisasi menjadi dua alat yang digunakan BCA untuk bisa memenuhi kebutuhan nasabah.

"Teknologi kita makin cepat karena customer banyak meminta untuk itu dan kami berevolusi sebagai perusahaan dengan mendengarkan customer. Kami akan more digital dengan memenugi kebutuhan konsumen terlebih dahulu, baru menggunakan teknologi digital sebagai alat untuk menyelesaikan masalah itu," tutur dia.

Baca Juga: BCA Prioritaskan Keamanan Data saat Transaksi Digital Melonjak

2. BCA telah meluncurkan BCA Digital

Anak Orang Terkaya RI Sebut BCA Siap Songsong DigitalisasiLogo BCA Digital/Dok. BCA Digital

Keseriusan BCA dalam terjun ke perbankan digital pun kemudian ditunjukkan lewat pembentukan BCA Digital.

"BCA Digital adalah salah satu anak perusahaan yang dulu namanya Bank Royal Indonesia, kemudian diakusisi BCA pada 2019 lalu dan pada Mei 2020 ditransformasikan menjadi BCA Digital. Saat ini kami anak perusahaan yang paling baru di BCA," kata Direktur Utama BCA Digital, Lany Budiati, dalam media gathering virtual, Rabu (30/6/2021).

Lany menambahkan, BCA Digital bakal menyasar segmentasi nasabah yang berbeda dengan BCA. Kehadiran mereka diharapkan untuk bisa memperbesar market share BCA, menggapai konsumen masa depan, yakni milenial, dan juga sebagai teknologi inkubator.

Untuk memulai kiprahnya di industri perbankan digital, BCA Digital pun telah meluncurkan layanannya yang bernama blu.

Lany mengonfirmasi bahwa blu 100 persen digital yang artinya segala proses mulai dari pembuatan rekening dan transaksinya bisa dilakukan tanpa tatap muka alias serba virtual atau dalam jaringan (online).

"Untuk fitur pertamanya, blu ini bisa diakses kapan saja, 24/7, dan di mana saja. Blu juga branchless banking yang artinya pembukaan rekening ini online," ujar dia.

3. Berbagai macam fitur blu

Anak Orang Terkaya RI Sebut BCA Siap Songsong DigitalisasiBeragam fitur yang ada di blu BCA Digital/Dok. BCA Digital

Lany kemudian menjelaskan berbagai fitur layanan lainnya yang bisa dinikmati nasabah BCA Digital ketika menggunakan blu.

Pertama adalah bluAccount yang merupakan rekening utama di dalam blu. Lany menerangkan bahwa nasabah bisa membuka rekening lainnya jika sudah membuat bluAccount tersebut.

"Kalau sudah punya bluAccount, maka nasabah bisa membuka rekening lainnya seperti bluSaving yang merupakan rekening tabungan. Itu bisa sampai 10 tabungan, tetapi tetap hanya satu nomor rekening," Lany menambahkan.

Fitur lainnya adalah rekening bluGether, yang merupakan cara terbaru penerapan sistem patungan. BluGether diciptakan BCA Digital untuk mengakomodir masyarakat Indonesia yang suka patungan dengan teman-teman atau para kerabatnya.

"Jadi kalau buka rekening bluGether kemudian bisa invite sampai dengan 24 orang teman, termasuk yang membuat rekening jadi 25 orang. Kalau di-accept berarti akan jadi member bluGether, nah sebagai member mereka bisa langsung transfer uang ke rekening bluGether," kata Lany.

Lany menambahkan, fitur bluGether ini akan bermanfaat bagi nasabah yang ingin merencanakan liburan bersama teman, patungan membeli kado pernikahan, biaya untuk reunian, keperluan uang kas, dan juga sarana suami-istri menyimpan uang untuk biaya pendidikan anak.

"Kelebihan lain dari bluGether ini adalah, para member bisa melihat mutasi dan transaksi yang digunakan. Dapat dipantau setiap saat dan ini single account," ucapnya.

Terakhir adalah fitur bluDeposit yang merupakan deposito dari BCA Digital. Menurut Lany, bluDeposit merupakan fitur deposito yang berbeda dari bank lainnya karena memiliki keunggulan bisa di-top up.

"BluDeposit ini mudah dibuka dan fleksibel, serta satunya deposito yang bisa di-top up," kata Lany.

Lany kemudian mencontohkan bagaimana keunggulan bluDeposit bisa dirasakan oleh nasabah. Misalnya, kata Lany, seorang nasabah membuka bluDeposit sebesar Rp10 juta pada hari Kamis dan kemudian pada hari Senin mendapatkan uang transferan sebesar Rp1 juta.

"Nah, uang tersebut tidak akan dipakai selama sebulan ke depan kemudian nasabah ingin top up ke bluDeposit itu bisa dan membuat total deposito yang dia miliki jadi Rp11 juta. Top up ini bisa dilakukan dalam enam hari sejak pembukaan bluDeposit pertama kali dilakukan," papar dia.

Keunggulan lainnya dari bluDeposit adalah dapat dicairkan sewaktu-waktu atau sebelum jatuh tempo. Lany pun menyatakan bahwa nasabah tak perlu khawatir untuk mencairkan bluDeposit sebelum jatuh tempo sebab, BCA Digital tidak akan memberikan kepada para nasabahnya yang melakukan hal tersebut.

"Nggak akan kena penalti, tetapi bunganya tidak dibayarkan," ujar dia singkat.

Baca Juga: BCA Digital Bakal Rilis blu Awal Juli 2021

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya