Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Intinya sih...

  • Mayoritas mata uang melemah di Asia

  • Kebijakan moneter BI yang longgar beri sentimen negatif

  • Rupiah akan menguat bila pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Rabu (12/11/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp16.717 per dolar AS per dolar AS.

Rupiah tercatat melemah 23 point atau 0,14 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

1. Mayoritas mata uang melemah

Mayoritas mata uang di Asia bergerak melemah pada sore ini, dengan rincian:

  • Rupee India melemah 0,05 persen

  • Bath Thailand melemah 0,07 persen

  • Pesso Filipina melemah 0,22 persen

  • Won Korea melemah 0,40 persen

  • Dolar Taiwan melemah 0,04 persen

  • Yen Jepang melemah 0,53 persen

2. Kebijakan moneter BI yang longgar beri sentimen ke penguatan rupiah

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan mata uang Garuda masih menunjukkan tekanan seiring sentimen negatif dari kebijakan fiskal dan moneter yang dinilai longgar.

"Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang longgar kelihatannya masih menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Apalagi ditambah ekspektasi pasar yang menurun terhadap pemangkasan suku bunga the Fed di Desember," ungkapnya.

3. Rupiah akan menguat bila pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan

Ia menjelaskan selama belum terlihat adanya kenaikan signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka rupiah masih akan tertekan.

"Selama belum terlihat adanya kenaikan signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, rupiah belum akan menguat secara berarti,” ucap Ariston.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 mencapai 5,04 persen (year on year), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 5,08 persen. Secara kuartalan (quarter to quarter), ekonomi tumbuh 1,43 persen.

Editorial Team