Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.654 per Dolar AS Sore Ini

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat ke Rp16.654 per dolar AS
  • Mata uang Asia lainnya juga menguat terhadap dolar AS
  • Penguatan rupiah didukung oleh pelemahan dolar AS, namun masih bersifat terbatas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan, Senin (10/11/2025). Bila berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat Rp16.654 per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat 36 poin atau 0,22 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

1. Daftar mata uang yang menguat

Lebih rinci, rupiah tidak menguat sendirian karena semua mata uang di kawasan Asia ikut menguat terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:

  • Ringgit Malaysia menguat 0,36 persen 
  • Bath Thailand menguat 0,05 persen 
  • Yuan China menguat 0,06 persen
  • Pesso Filipina menguat 0,12 persen
  • Won Korea menguat 0,54 persen
  • Dolar Hongkong menguat 0,04 persen

2. Alasan rupiah menguat hari ini

Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong, mengatakan, rupiah hari ini menguat didukung oleh pelemahan dolar AS yang tertekan

Dolar AS tertekan setelah rilis data yang menunjukkan sentimen konsumen di AS menurun lebih besar dari perkiraan.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang tertekan oleh data yang menunjukkan sentimen konsumen di AS menurun lebih besar dari perkiraan," kata Lukman.

3. Penguatan rupiah masih bersifat terbatas

Namun, Lukman mengingatkan penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas. Ada dua faktor utama yang menahan laju rupiah.

Pertama, adanya harapan mengenai kesepakatan untuk mengakhiri shutdown (penutupan sementara) Pemerintah AS yang berkepanjangan.

Kedua, investor cenderung menerapkan strategi wait and see alias menunggu dan melihat serta menantikan rilis data penting dari dalam negeri. Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini.

"Penguatan diperkirakan akan terbatas oleh harapan deal untuk mengakhiri shutdown pemerintah AS. Investor juga cendeurng wait and see data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

BCA Gandeng Batavia Prosperindo AM Hadirkan Reksadana BUSMO

10 Nov 2025, 20:40 WIBBusiness