Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Ditutup Perkasa usai BI Pangkas Suku Bunga

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat 16,50 poin dibandingkan penutupan sebelumnya
  • Penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal (langkah Israel terhadap Iran) dan internal (penurunan suku bunga BI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah pada perdagangan, Rabu (21/5/2025) ditutup menguat. 

Bila mengacu data Bloomberg, rupiah menguat ke Rp16.396,5 per dolar AS. Posisi ini terapresiaso 16,50 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp16.413 per dolar AS. 

1. Mata uang di Asia bergerak menguat

Pergerakan mata uang di berbagai kawasan Asia bergerak menguat, dengan rincian:

  • Bath Thailand menguat 0,56 persen
  • Ringgit Malaysia menguat 0,70 persen
  • Yuan China menguat 0,16 persen
  • Won Korea menguat 0,41 persen
  • Dolar Taiwan menguat 0,05  persen 
  • Dolar Singapura menguat 0,35 persen 
  • Yen Jepang menguat 0,39 persen 

2. Penguatan rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Untuk faktor eksternal, hal ini berkaitan dengan langkah Israel yang tengah mempersiapkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Ini dipicu oleh Amerika Serikat yang mengupayakan perjanjian diplomatik dengan Teheran," tegasnya.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah menuntut Iran untuk menghentikan seluruh kegiatan pengayaan uranium dengan alasan kekhawatiran atas potensi pengembangan senjata nuklir.

3. BI turunkan suku bunga beri andil positif ke rupiah

Sementara dari sisi internal, hal ini berkaitan dengan langkah Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75 persen, sementara suku bunga Lending Facility tetap berada di level 6,25 persen.

"Keputusan penurunan suku bunga ini konsisten dengan perkiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah serta inflasi yang tetap terkendali," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us