Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada pembukaan perdagangan Kamis (1/9/2022).

Dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka melemah 21 poin ke level Rp14.864 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp14.843 per dolar AS pada perdagangan Rabu (31/8/2022) sore.

1. Ekspektasi suku bunga the Fed naik bikin rupiah sulit menguat

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan the Fed.

Dia menerangkan sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini juga terlihat negatif. Indeks saham Asia bergerak melemah. Faktor tersebut bisa memberikan tekanan ke rupiah hari ini.

"Terkait isu kebijakan moneter the Fed ini, Bank Indonesia juga memberikan gambaran bahwa isu ini masih memberikan tekanan terhadap rupiah," sebutnya Ariston.

2. Stabilnya inflasi bisa jadi amunisi buat rupiah

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan merilis data inflasi Agustus. Menurut Ariston, jika inflasi Agustus bergerak stabil maka bisa menjadi modal bagi rupiah untuk menahan pelemahan terhadap dolar AS.

"Data inflasi Indonesia bulan Agustus yang akan dirilis pagi ini akan menjadi pertimbangan pelaku pasar. Inflasi yang stabil mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," tuturnya.

3. Proyeksi rupiah sore nanti

Ariston menambahkan, pada perdagangan hari ini, mata uang Garuda masih berpeluang melemah terhadap dolar AS. Rupiah diperkirakan bisa menyentuh level Rp14.900 per dolar AS.

"Potensi pelemahan ke arah Rp14.900, dengan potensi support di kisaran Rp14.840," tambahnya.

Editorial Team