Rupiah Makin Ambles ke Level Rp15.930,5 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot masih bertahan melemah hingga akhir perdagangan hari ini, Kamis (21/11/2024). Rupiah ditutup di level Rp15.930,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,35 persen atau 60 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp15.871 per dolar AS.
1. Daftar mata uang yang menguat dan melemah
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia bervariasi, namun rupiah terpantau melemah paling dalam dibandingkan mata uang di tiga negara lainnya.
- Peso Filipina melemah 0,12 persen
- Rupee India melemah 0,07 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,17 persen
Penguatan mata uang terjadi di beberapa negara:
- Bath Thailand menguat 0,16 persen
- Ringgit Malaysia menguat 0,06 persen
- Yuan China menguat 0,07 persen
- Won Korea menguat 0,13 persen
- Dolar Singapura menguat 0,01 persen
- Dolar Hongkong menguat 0,01 persen
- Yen Jepang menguat 0,46 persen
2. Faktor eksternal tekan rupiah
Analis Doo Financial Futures, Lukman menyampaikan pergerakan rupiah yang melemah seharian terhadap dolar AS disebabkan oleh kekwatiran (pasar) terhadap kebijakan proteksionime Presiden AS, Donald Trump. Kemudian adanya kekhawatiran terkait perang geopolitik yang meluas.
"Eskalasi di perang Ukraina juga ikut menekan mata uang beresiko seperti rupiah," tegas dia.
3. Data BI, rupiah melemah 0,84 persen secara point to point
Berdasarkan data Bank Indonesia, laju rupiah hingga 19 November 2024 melemah sebesar 0,84 persen point to point (ptp) dari bulan sebelumnya.
Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pemilihan umum di AS.
Secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, yang bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen dan lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan dolar Taiwan, peso Filipina, dan won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.