Rupiah Melesat Mengawali Perdagangan Awal Pekan

- Rupiah menguat 75 poin atau 0,44 persen terhadap dolar AS
- Mayoritas mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS, membuka peluang yang sama bagi rupiah
- Pelemahannya dipicu oleh sentimen negatif pasar terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meminta Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuan
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (21/4/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.830,50 per dolar AS, menguat 46 poin dari penutupan sebelumnya di Rp16.876,50.
Hingga pukul 09.20 WIB, rupiah terus menunjukkan penguatan dan tercatat berada di level Rp16.801,50 per dolar AS. Penguatan itu setara 75 poin atau 0,44 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
1. Mayoritas mata uang di Asia menguat terhadap dolar
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS pada pagi ini, dan kondisi tersebut membuka peluang yang sama bagi rupiah.
"Nilai tukar regional pagi ini rata-rata menguat terhadap dolar AS, rupiah pun bisa ikut menguat," ujar dia.
Dia mencatat indeks dolar AS bergerak lebih rendah, berada di kisaran 98 setelah pekan lalu sempat bertahan di atas level 99.
2. Dolar melemah dipicu sentimen terhadap Trump
Menurut Ariston, pelemahan dolar AS dipicu oleh sentimen negatif pasar terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meminta Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuan.
Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk intervensi terhadap independensi bank sentral, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian AS.
"Selain itu, dampak negatif dari kenaikan tarif terhadap perekonomian AS karena naiknya harga-harga barang konsumsi juga mendorong pelemahan dolar AS," ujarnya.
3. Proyeksi penguatan rupiah di perdagangan hari ini
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi menguat menuju level Rp16.700 per dolar AS, dengan level resisten di kisaran Rp16.830.
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah menguat terhadap dolar AS seiring berlanjutnya pelemahan dolar pada pagi ini.
Dia menjelaskan, tekanan terhadap dolar dipicu pernyataan dovish pejabat The Fed Austan Goolsbee dan kekhawatiran Gubernur The Fed Jerome Powell terhadap dampak kebijakan proteksionisme Presiden Donald Trump.
Lukman juga mencatat kekhawatiran pasar atas potensi intervensi Trump terhadap independensi The Fed dalam penetapan suku bunga. Dia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.750 hingga Rp16.900 per dolar AS.