Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (18/10/2024) sore.
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp15.481 per dolar AS, menguat sebesar 26 poin atau 0,17 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar mata uang Garuda pada 18 Oktober 2024 tercatat di level Rp15.466 per dolar AS.
Rupiah menguat dibandingkan posisi pada 17 Oktober 2024 yang berada di level Rp15.516. Dengan demikian, rupiah mengalami penguatan sebesar 50 poin.
Jisdor adalah kurs referensi resmi yang dirilis oleh Bank Indonesia. Kurs ini menunjukkan nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS yang didapatkan dari transaksi antarbank di pasar valas.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan data penjualan ritel yang lebih kuat dan klaim pengangguran yang turun menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja AS.
Hal itu memperkuat pandangan mengenai Bank Sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) mungkin hanya akan memangkas suku bunga dengan margin kecil dalam waktu dekat.
"Pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dengan margin yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang," ujar Ibrahim.
Ibrahim menyampaikan pada perdagangan akhir pekan, rupiah ditutup menguat sebesar 26 poin di level Rp15.481 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menguat 50 poin.
Untuk perdagangan Senin mendatang, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp15.380 hingga Rp15.500 per dolar AS.