Rupiah Pagi Ini Perkasa di Level Rp16.358 per Dolar AS

- Rupiah menguat 25,50 poin atau 0,16 persen dibandingkan penutupan sebelumnya
- Pergerakan mata uang di Asia bervariasi, dengan yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam
Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot rebound di awal perdagangan pada Rabu (12/2/2025). Mata uang Garuda dibuka pada level Rp16.358 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 25,50 poin atau 0,16 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp16.384 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Hingga pukul 09.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,64 persen.
Selanjutnya, dolar Singapura melemah 0,04 persen dan yuan China tergelincir 0,02 persen. Diikuti, dolar Hongkong yang turun 0,009 persen.
Berikutnya, peso Filipina yang melemah tipis 0,007 persen terhadap the greenback. Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,09 persen.
Kemudian ada ringgit Malaysia yang terkerek 0,07 persen dan won Korea Selatan yang menanjak 0,06 persen. Disusul, dolar Taiwan yang menguat tipis 0,01 persen.
2. Pasar merespon pernyataaan the Fed
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh pasar yang merespon pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell tadi malam yang berbicara dalam acara dengar pendapat dengan Senat AS.
"Powell mengisyaratkan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga yang ada sekarang untuk beberapa lama," ucapnya.
3. Rupiah berpeluang melemah hari ini
Tak hanya itu, dalam pidato tersebut, Jerome Powell juga tidak melakukan pemangkasan untuk sementara waktu karena ekonomi AS masih cukup solid dan juga ada ketidakpastian dari kebijakan tarif Presiden Trump.
"Sehingga rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini dengan potensi pelemahan ke arah Rp16.400 per dolar AS dan support di sekitar Rp16.330 per dolar AS," ucapnya.