Rupiah Terperosok Pagi Ini, Terimbas Kondisi Credit Suisse Bank

16 Mar 2023, 09:43 WIB

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terperosok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Kamis (16/3/2023). Rupiah masuk ke level Rp15.400-an per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 58,5 poin ke level Rp15.440 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.37 WIB, rupiah sudah melemah sebanyak 60,5 poin atau 0,39 persen ke Rp15.442 per dolar AS.

Posisi rupiah pagi ini membalikkan tren positif pada penutup perdagangan Rabu (15/3) yang menguat sebanyak 3,5 poin atau 0,02 persen ke level Rp15.381,5 per dolar AS

1. Gonjang-ganjing bank besar di Swiss bikin rupiah tertekan

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra melihat kabar soal Credit Suisse Bank semalam memicu kekhawatiran pasar bahwa krisis perbankan AS menyebar ke Eropa. Hal itu mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS.

Saham Credit Suisse anjlok lebih dari 20 persen pada awal perdagangan hari Rabu waktu setempat. Saham perusahaan amblas setelah penyokong terbesarnya, Saudi National Bank mengatakan tidak akan berinvestasi lebih banyak lagi di bank Swiss yang sedang bermasalah ini.

"Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah sebagai aset berisiko hari ini terhadap dolar AS," ujarnya.

Di sisi lain, pelemahan rupiah bisa tertahan karena krisis perbankan ini memperbesar kemungkinan bank sentral AS untuk menahan suku bunga acuannya, atau tidak terlalu agresif menaikan suku bunganya pada rapat mendatang.

2. Kekhawatiran terhadap kondisi bank besar di dunia meningkat

Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan akan melemah seharian ini di tengah sentimen risk off akibat krisis perbankan di tengah kejatuhan Silicon Valley Bank dan kekhawatiran akan menyeret nama besar Credit Suisse.

"Investor melepas aset dan mata uang berisiko," kata Lukman.

Sedangkan dari domestik, investor menantikan pertemuan dewan gubernur Bank Indonesia (BI) siang ini yang akan memutuskan kebijakan suku bunga acuan.

"(BI) diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga. Investor akan menantikan respons BI mengenai perkembangan krisis perbankan akhir-akhir ini," ujarnya.