Rupiah Tumbang Lawan Dolar AS gegara Tapering The Fed dan Omicron

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah gagal mempertahankan tren positifnya hari ini setelah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini atau Kamis (16/12/2021).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah anjlok 28 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.361 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Kurs rupiah sendiri dibuka menguat tipis tiga poin ke level Rp14.331 pada awal perdagangan pagi tadi.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (15/12/2021), kurs rupiah melemah 10 poin ke level Rp14.334 per dolar AS.
1. Percepatan tapering The Fed kuatkan dolar AS

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, menyatakan penguatan dolar AS pada akhir perdagangan hari ini dipengaruhi oleh hasil rapat The Fed dini hari tadi waktu Indonesia. Dalam rapat tersebut, Ketua The Fed, Jerome Powell memutuskan mempercepat laju tapering off tahun ini.
"Percepatan tapering pastinya memberi efek penguatan dolar AS, apalagi ada ekspektasi tiga kali kenaikan suku bunga acuan AS tahun depan oleh sebagian analis," kata Ariston, kepada IDN Times, Kamis sore.
2. Omicron turut lemahkan rupiah hari ini

Sementara itu, dari dalam negeri pengumuman Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang mengonfirmasi kasus resmi Omicron pertama kali di Indonesia turut melemahkan kurs rupiah hari ini. Hal itu tak terlepas dari para pelaku pasar yang mulai kembali khawatir terhadap kehadiran Omicron.
"Dari dalam negeri, mungkin pengumuman kasus Omicron pertama menjadi kekhawatiran baru pasar keuangan yang menekan rupiah," kata Ariston.
3. Proyeksi kurs rupiah esok hari

Atas faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah masih akan mengalami tekanan pada perdagangan esok hari.
"Besok bisa jadi tekanan terhadap rupiah berlanjut. Mungkin ke level Rp14.400," ucap dia.