Rupiah Tumbangkan Dolar AS di Awal Pekan Usai Sinyal Dovish The Fed

- Rupiah menguat di tengah tekanan dolar AS
- Effek pidato bos Bank Sentral AS
- Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (25/8/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.259 per dolar AS pada akhir perdagangan, menguat 91,50 poin atau setara 0,56 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.350,50.
1. Rupiah menguat di tengah tekanan dolar AS
Pengamat pasar uang Lukman Leong menilai rupiah menguat di tengah dolar AS yang saat ini sedang melemah tajam sehingga membuka ruang bagi mata uang garuda untuk bergerak positif.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS yang melemah tajam," kata dia.
2. Efek pidato bos bos Bank Sentral AS
Lukman menjelaskan penguatan rupiah dipengaruhi oleh pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Nada pidato Powell dianggap lebih less hawkish atau tidak terlalu agresif dalam kebijakan moneter.
Sebagai catatan, istilah hawkish berarti kebijakan moneter yang cenderung menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Sebaliknya, dovish menunjukkan pendekatan yang lebih longgar dengan peluang penurunan suku bunga.
"Pidato Powell di Jackson Hole yg relatif less hawkish yang dimana meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed," ujarnya.
3. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir
Dalam perdagangan hari ini, rupiah dibuka di level Rp16.269,30 dengan kisaran harian antara Rp16.236,50 hingga Rp16.269,30.
Sementara itu, sepanjang 52 minggu terakhir, rupiah bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224.