Rupiah Melesat Awal Pekan Usai Sinyal Dovish The Fed

- Dolar melemah tajam, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS
- Pidato bos The Fed dinilai less hawkish, mempengaruhi penguatan rupiah
- Rupiah diprediksi stabil di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS hari ini
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (25/8/2025). Rupiah dibuka di level 16.269,30.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah langsung beranjak ke level 16.257 per dolar AS, menguat sebanyak 93,50 poin atau 0,57 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 16.350,50.
1. Dolar melemah tajam
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menilai rupiah berpeluang menguat seiring pelemahan tajam dolar AS. Alhasil, kondisi tersebut bisa saja dimanfaatkan investor untuk masuk ke aset berdenominasi rupiah.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah tajam," ujarnya.
2. Dampak pidato bos The Fed
Menurut Lukman, penguatan rupiah dipengaruhi oleh pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Pidatonya dinilai lebih less hawkish atau tidak terlalu agresif dalam nada kebijakan moneter.
Sebagai catatan, istilah hawkish merujuk pada kebijakan bank sentral yang cenderung menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Sebaliknya, dovish berarti lebih longgar dengan kemungkinan penurunan suku bunga.
"Pidato Powell di Jackson Hole yang relatif less hawkish, yang meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed," ujar Lukman.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Dalam mengawali perdagangan hari ini, rupiah bergerak antara 16.257 hingga 16.269,30. Sedangkan, sepanjang 52 minggu terakhir, rupiah bergerak dalam rentang 15.060 hingga 17.224.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak stabil pada kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.